Pintu kamar Rissa terbuka, menampakkan Arfan yang masuk dengan memakai setelan rumahannya.
2 jam yang lalu mereka tiba di apartemen, setelah mencari cincin tadi mereka memutuskan untuk segera pulang.
Arfan bisa melihat Rissa yang juga sudah membersihkan diri, terbukti perempuan itu sudah berganti pakaian menggunakan dress santai yang pernah dia belikan.
Arfan mendekati Rissa yang tengah duduk di sofa dengan membaca buku yang Arfan yakini itu adalah Novel.
"Malam ini mau makan pakai apa hm?" Tanya Arfan yang sudah duduk disebelah Rissa.
Rissa menutup Novel yang dia baca dan meletakkan di meja yang ada di depannya, Setelah itu Rissa mendongak menatap Arfan.
"Apa saja, Tapi Rissa mau masakan yang ada ikannya" jawab Rissa.
Rissa menyandarkan tubuhnya ke belakang, yang otomatis tubuhnya akan bersandar di tubuh Arfan, karena posisi Arfan bersandar di belakangnya dan tangan kanan yang terlentang di atas sofa.
Arfan yang mendengar jawaban dari Rissa pun segera menghubungi Bi Eny yang berada di bawah lewat handphonenya.
Setelah menghubungi Bi Eny Arfan meletakkan handphone nya disebelah Novel yang tadi Rissa baca, Tangan kanan Arfan menarik kepala Rissa agar bersandar di dadanya.
"Lelah?" Tanya Arfan seraya mengelus surai Rissa.
"Sedikit, sekarang Rissa mudah capek" Ucap Rissa mengadu.
"Itu karena kamu hamil, Nanti setalah makan kamu harus minum susu dan Vitamin yang tadi dokter berikan" Ucap Arfan
"Iya" Jawab Rissa mengangguk.
Tangan mungil Rissa sekarang tengah memainkan tangan kiri Arfan yang menganggur.
Perempuan itu masih merasakan sedikit tidak percaya dengan jalan hidupnya, Dari dirinya yang menikah dengan Vino yang notabenya anak tiri Arfan dengan terpaksa lalu diperlakukan buruk, setelah itu kejadian dimana dirinya terbangun dengan keadaan yang tidak pantas bersama Arfan yang saat itu masih berstatus sebagai mertuanya, dan sekarang dirinya akan menikah dengan 'mantan' mertuanya.
Jika beberapa saat lalu Rissa masih canggung dengan Arfan, Berbeda dengan sekarang, Sekarang dia sudah tidak merasa canggung jika bersama Arfan bahkan dia juga sudah biasa bersikap manja kepada laki laki itu, hanya saja Rissa masih takut untuk meminta sesuatu jia dia menginginkan, Contohnya ketika mengidam, walaupun dia yakin Arfan akan menurutinya tetapi Rissa masih merasa sungkan.
"Mau melihat rumah baru tidak?" Ucap Arfan yang masih mengalus surai Rissa.
"Rumah? Papi beli rumah?" Tanya Rissa mendongak menatap wajah Arfan.
"Iya, Papi membeli rumah beberapa waktu lalu yang dekat dengan kantor, Karena tidak mungkin kita akan tinggal di apartemen seterusnya, itu tidak akan baik untuk pertumbuhan baby" jawab Arfan.
"Jadi nanti setelah menikah kita akan pindah?" Tanya Rissa lagi.
"He'em, Kamu keberatan?" Tanya Arfan lembut
"Tidak, Rissa akan ikut papi nanti" jawab Rissa kembali memainkan tangan Arfan.
"Nanti lusa kita juga melakukan foto prewedding disana, sekalian melengkapi beberapa furniture dan beberapa detailnya, jadi setelah menikah kita bisa langsung menempati" ucap Arfan.
"Terus nanti apartemen ini gimana?" Tanya Rissa.
"Tidak akan ada yang berubah, Apartemen ini masih punya papi yang nantinya akan jadi punya kamu juga, Papi tidak akan menjualnya" Ucap Arfan.
"Baiklah Rissa mengerti" ucap Rissa
"Jadi mau melihat rumah besuk atau lusa sekalian?" Tanya Arfan menunduk menatap Rissa.
"Lusa saja bagaimana? biar nggak bolak balik" jawab Rissa yang di angguki oleh Arfan.
Tok tok tok
"Maaf tuan, makan malamnya sudah siap" Ucap Bi Eny terdengar.
"Iya Bi, kita akan ke bawah"
"Ayo, Kita makan malam dulu" Ucap Arfan membantu Rissa berdiri lalu menggandeng tangan Rissa keluar dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi ayah mertua
RomanceTentang lika liku hubungan antara kedua orang yang berstatus sebagi menantu dan mertua