-17

5.8K 161 2
                                    

Malam ini Rissa terduduk bosan di balkon kamar yang saat ini dia tempati, Arfan tidak mengizinkan dirinya melakukan apapun saat ini, tentu saja itu membuat Rissa sangat bosan.

Beberapa saat kemudian, Rissa mendengar pintu kamar terbuka menandakan ada seseorang yang masuk.

"Kenapa disini hm?" Tanya seseorang itu mengelus surai Rissa.

"Tidak apa apa Pi, Rissa hanya ingin menghirup udara luar aja" ucap Rissa mendongak menatap Arfan yang saat ini juka menatapnya.

Tentu saja Rissa tidak akan jujur, mengingat perjanjian awal dirinya diperbolehkan pulang adalah dengan tidak boleh melakukan aktifitas apapun dan itu juga Rissa setujui.

"Masuk ya, Angin malam tidak baik untuk ibu hamil" ucap Arfan yang dengan berat hati di angguki oleh Rissa.

Arfan memapah Rissa menuju ranjang, sebenarnya Rissa sudah kuat berjalan tanpa dibantu, tetapi Arfan khawatir jika terjadi sesuatu pada Rissa, setelah memastikan posisi bersandar Rissa sudah nyaman Arfan menyelimuti tubuh Rissa.

"Tunggu sebentar" ucap Arfan berlalu keluar kamar.

Beberapa saat kemudian Arfan kembali lagi dengan membawa segelas susu ditangannya.

Arfan mendekati ranjang lalu duduk dipinggiran kasur sebelah Rissa, tak lupa mengambil Vitamin dan obat yang diresepkan oleh dokter.

"Minum dulu setelah itu baru tidur" ujar Arfan seraya membantu Rissa untuk meminum susu dan obatnya.

Mereka  terdiam beberapa saat, Rissa sudah berbaring dan disebelahnya ada Arfan yang masih duduk menunggu Rissa sampai nanti tertidur.

15 menit berlalu tapi tidak ada perubahan apapun, Rissa masih saja terjaga bahkan tidak terlihat mengantuk.

"Kenapa? Ingin sesuatu?" Tanya Arfan merasa wanita di depannya itu hanya diam saja.

Rissa menggeleng lalu mulai mendudukkan dirinya kembali dengan posisi bersandar sama seperti Arfan.

"Ada apa, kenapa tidak segera tidur?" Tanya Arfan lagi seraya merapikan rambut Rissa yang kembali berantakan.

"Aku engga ngantuk, Ngga mau tidur sekarang" Jawab Rissa jujur.

"Baiklah, sekarang mau apa hm?" Tanya Arfan.

"Engga tau" jawab Rissa membuat Arfan menghela nafas.

Arfan menarik tubuh Rissa memeluk dari samping sehingga sekarang kepala Rissa bersandar di pundak Arfan.

"Papi sudah menyiapkan Akad dan pesta pernikahan tiga Minggu lagi, Dekor dan juga  undangan sedang dikerjakan asisten papi" ujar Arfan berterus terang.

Terkejut, itu yang Rissa rasakan sekarang, Dia mengira bahwa Arfan hanya bertanggung jawab tanpa menikahinya, bahkan dia sempat mengira jika anak yang dia kandung sudah lahir, Arfan akan melepaskannya.

"Papi yakin?" Tanya Rissa pada akhirnya.


"Yakin? Apa maksud dari pertanyaanmu?" Tanya Arfan menatap  Rissa lekat.


"Rissa mantan istri dari anak papi, Bagaimana jika papi malah di bicarakan yang tidak tidak oleh orang lain?" Tanya Rissa membalas menatap Arfan.


"Jangan khawatir, yang tau pernikahanmu dan Vino hanya kerabat dekat saja, Mereka memang tau Vino sudah menikah tetapi mereka tidak tau dengan siapa Vino menikah, papi sudah menjelaskan kepada kerabat yang saat itu hadir agar nanti mereka tidak salah faham" Ucap Arfan menjelaskan.

Dulu saat pernikahan Vino, Arfan sempat menawarkan untuk mengadakan pesta besar karena Arfan pikir pernikahan mereka akan berlangsung seumur hidup, Tetapi Vino menolaknya mentah mentah, bahkan Vino meminta agar pernikahan itu dirahasiakan, pada akhirnya Arfan menerima dengan syarat tidak akan mengulangi penawarannya jika Vino berubah pikiran.

Pernikahan yang dilangsungkan secara privat yang dihadiri oleh kerabat dekat dan juga orang kepercayaan keluarga Arfan berlangsung dengan lancar, yang hadir disana semua tau jika Vino dan Rissa menikah karena perjodohan dan terkesan terpaksa.

"Papi yakin mau nikahin Rissa?, Rissa hanya wanita ya-----


"Jangan mengatakan hal bodoh, Kamu itu berharga, jangan berfikir yang tidak tidak, seharusnya papi yang harus meyakinkan kamu karena kamu akan menikah dengan laki lagi yang umurnya hampir dua kali lipat dari umurmu, papi tidak akan mengulang kesalahan yang sama seperti sebelumnya, kita akan menikah dan itu selamanya, Tidak ada pernikahan kontrak ataupun pernikahan sementara, kamu akan terus bersama papi begitupun dengan bayi yang berada didalam perutmu" Jawab Arfan dengan jelas.













Dinikahi ayah mertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang