-27

1.9K 69 4
                                    

Pagi ini kedua mempelai sudah berada di ruangan masing masing, Rissa sudah hampir siap dibantu dengan MUA yang sengaja Arfan pilih khusus untung calon istrinya ini, Sedangkan Arfan sendiri laki laki itu juga sudah siap dengan memekai setelan pengantin pria.

Tak berapa lama terdengar pintu terbuka dengan kencang dari luar, Arfan yang sedang menatap dirinya sendiri di depan cermin Kun menoleh ke arah pintu.

Terlihat seorang laki laki paruh baya yang dengan gagahnya berjalan kearahnya diikuti laki laki yang lebih muda.

"Anak bodoh, aku pergi dari sini bukan berarti kau bebas dan memutuskan hal sebesar ini tanpaku bodoh" Ujar lelaki paruh baya itu sembari menjewer telinga Arfan.

" Akhh Maafkan aku, tapi ini memang benar benar diluar dugaan ku, pa" Ujar Arfan meringis seraya melepaskan jeweran dari papanya.

Ya, yang menemuinya saat ini adalah sang ayah, laki laki yang sudah hampir 1 tahun tidak bertemu dengannya.

" Papa tidak pernah menyangkan dengan apa yang terjadi sekarang, benar benar diluar dugaan, papa kecewa dengan Vino bagaimanapun dia tidak berhak berlaku seperti ini" Ucap Seno, ayah Arfan.

"Sudahlah pa, Arfan sudah membebaskan dia sekarang, Arfan hanya akan memantaunya dari jauh sampai dia benar benar sadar dengan apa yang telah dia lakukan, bagaimanapun Vino tetap anak buat Arfan" Ucap Arfan

Seno menghela nafas, dulu sebelum dia memutuskan untuk pergi dari negara ini cucunya itu adalah anak yang sangat penurut dan tidak pernah membuat ulah entah apa yang terjadi sampai sifat anak itu berubah seperti ini.

"Sekarang yang terpenting dirimu sendiri, papa tidak tau bagaimana perasaanmu sekarang, yang pasti papa harap kamu bisa menjaga pernikahanmu yang sekarang, ini sudah menjadi pilihanmu papa yakin kamu sudah siap menjalaninya, perbedaan usia kalian sangat jauh, jangan pernah menyepelekan hal sekecil apapun didalam rumah tangga kalian, dulu pada pernikahanmu papa tidak begitu ikut campur bahkan sama sekali tidak peduli karena sedari awal papa tau kau tidak menginginkannya, tapi sekarang keadaanya berbeda, kau sendiri yang sudah memilih jalan hidupmu kedepannya bersama perempuan itu, apa lagi sekarang dia sedang hamil keturunanmu, papa juga berharap jika dia juga mau dengan ikhlas menerima kau dengan keadaan mu yang sekarang" ujar Seno pada putranya

"Baik pa, Arfan paham"

"Papa tidak sabar bertemu dengan istrimu nanti, Dia pasti sangat terkejut jika tau aku adalah ayahmu" ucap Seno terkekeh membayangkannya.

Memang Rissa belum mengetahui Jika Arfan masih memiliki ayah, karena sedari awal dia mengenal Vino, Rissa hanya tau jika Vino hanya memiliki Ema dan juga Arfan adapun kerabat tetapi hanya kerabat jauh saja pasti Rissa mengira jika ayah Arfan sudah meninggal.

"Rissa pasti terkejut, Bagaimanapun dia masuk s
Di keluarga kita karena terpaksa itu pun atas pernikahannya dengan Vino, andaikan Rissa bertemu dengan Arfan sebelum dengan Vino pasti Arfan akan lebih dulu mengambilnya" Ujar Arfan membuat Seno dengan sepontan menggeplak kepala putranya.

"Dasar gila, lalu jika bertemu dengannya sebelum dijodohkan dengan Vino kau mau membuat dia di cap sebagai pelakor dengan statusmu yang masih menjadi suami Ema, dan lagi jika bukan karena hamil anakmu mungkin dia sekarang juga tidak mau menikah dengan lelaki bangkotan sepertimu" Ujar Seno tak habis pikir dengan isi otak putranya.

Arfan berdecih mendengar penuturan sang ayah.
"Papa berbicara seperti itu seolah-olah papa lebih muda dari Arfan"

Laki laki yang mengikuti Seno tadi hanya tersenyum mendengar perdebatan kedua orang didepannya, Dia adalah Dewa, Asisten pribadi Seno.

Pintu kembali terbuka melihatkan salah satu anggota WO .

"Maaf tuan, Semuanya sudah siap, Anda bisa ke atas sekarang untuk melakukan prosesi"

"Baiklah"


"Papa akan ke ruangan calon istrimu sekarang, papa yang akan mendampingi dirinya ke altar nanti" Ucap Seno menepuk bahu putranya.

"Terimakasih pa, Tolong jelaskan baik baik jangan menakutinya" Ujar Arfan

"Hm, papa tidak bodoh membuat istrimu ketakutan dengan papa" ucap Seno berlalu dari ruangan itu yang pastinya di ikuti oleh Dewa.

Arfan yang melihat papanya sudah pergi pun segera kembali merapikan penampilannya dan mengikuti arahan dari WO untuk pergi ke Altar.



Dinikahi ayah mertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang