Hampir setengah jam Arfan duduk dipinggiran ranjang dimana Rissa tertidur, Niat hati ingin membangunkan Rissa sedari tadi dia urungkan, mengingat tadi malam perempuan di depannya itu terlelap dini hari.
Tadi malam Rissa mengeluh perutnya kram, jika saja dia tidak masuk ke kamar perempuan itu mungkin sampai sekarang dia tidak tau jika tadi malam Rissa kesakitan.
Setelah mengetahui keadaan Rissa, Arfan segera menghubungi dokter, namun dokter hanya mengatakan jika itu hal yang sering terjadi pada ibu hamil.
Arfan yang masih panik pun segera menyuruh Bibi untuk membuatkan Rissa teh hangat, setelah hampir 3 jam mengeluh sakit, jam 2 pagi Rissa baru saja tertidur.
Lamunan Arfan terbuyar saat merasakan pergerakan di depannya, terlihat Rissa yang mulai membuka matanya.
"Selamat pagi" sapa Arfan seraya merapikan rambut Rissa yang berantakan.
"Pagi Pi, Jam berapa?" Tanya Rissa mencoba duduk, yang segera dibantu oleh Arfan
"Jam delapan lebih" Jawab Arfan membuat Rissa terbelalak.
"Kenapa papi nggak bangunin Rissa, bukannya hari ini kita ma---
"Tak apa, Tadi papi sudah katakan ke mereka untuk mengundur jamnya, jadi kita masih bisa santai" ucap Arfan yang di angguki oleh Rissa.
"Sudah baikan hm?" Tanya Arfan seraya mengelus perut Rissa.
"Sudah Pi, sudah tidak sakit kok" Jawab Rissa
"Syukurlah" guman Arfan
"Kalau begitu Rissa mau mandi dulu Pi" Ucap Rissa mencoba beranjak yang langsung ditahan oleh Arfan.
"Jangan mandi dulu, ini sudah siang kamu harus makan, setelah makan baru boleh mandi" Ujar Arfan.
"Ya udah deh" Ujar Rissa mengurungkan niatnya untuk mandi.
"Mau turun atau makan di sini?" Tanya Arfan
"Turun aja gimana" ujar Rissa kembali menatap Arfan.
"Baiklah, ayo kita turun"ucao Arfan seraya membantu Rissa untuk berdiri.
########################
Rissa sedikit ternganga melihat Rumah baru yang di beli Arfan, terlihat jika rumah itu baru saja selesai di bangun.
Rumah yang memiliki 2 lantai dengan desain modern dan elegan, disekitaran rumah ini masih ada pepohonan, bahkan jika dilihat dari depan akan terlihat seperti Villa.
Arfan sudah menyiapkan tempat ini untuk membangun rumah dari 5 tahun yang lalu, Dia membeli tanah yang saat itu masih kosong dan masih ditumbuhi pepohonan, setelah beberapa bulan membeli Arfan menyuruh seseorang untuk merombak sebagian untuk ditanami beberapa tanaman yang dia inginkan.
Tepat 3 tahun lalu Arfan mulai meminta orang untuk merawat tanah yang dia beli, sekalian dirinya mencari desain yang tepat untuk rumah yang dia bangun.
Sebenarnya rumah ini sudah jadi 6 bulan yang lalu, hanya saja ada beberapa detail yang belum diselesaikan dan sengaja diberhentikan karena saat itu Arfan masih belum berfikiran untuk menempati rumah yang dia buat, baru saja setelah kejadian dirinya dan juga Rissa terjadi, Arfan meminta rumahnya segera diselesaikan.
"Suka?" Tanya Arfan melihat Rissa yang sedari tadi berdecak kagum.
"Suka, disini sangat tenang" ucap Rissa yang tak berhenti tersenyum
Walaupun Rumah ini masih didalam lingkup daerah kota, tetapi rumah ini masih sangat asri, Berbeda jika dilihat dari luar, hanya terlihat pagar tinggi yang mengelilingi rumah ini.
"Tapi apakah jarak dari kantor papi terlalu jauh?" Tanya Rissa kembali menatap Arfan
"Tidak, papi hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk ke kantor" Jawab Arfan tersenyum.
"Ayo, Kita harus menyelesaikan semuanya agar nanti bisa segera pulang" ucap Arfan menggandeng tangan Rissa menuju kedalam.
Sebelum kemari, Arfan sudah terlebih dahulu meminta asistennya untuk membawa Team fotografer kesini agar mereka bisa mempersiapkan semuanya terlebih dahulu.
Mereka menyelesaikan pemotretan setelah 2 jam berfoto di banyak tempat, Setelah selesai mereka berdua mengganti pakaian karena sesuai rencana awal, mereka akan lanjut membeli beberapa furniture yang belum ada.
"Yakin mau membeli sekarang? Tidak lelah?" Ini sudah kesekian kalinya Arfan menanyakan hal yang sama kepada Rissa.
"Yakin papi, Rissa gapapa kok" ucap Rissa yakin
"Nanti bilang kalau sudah lelah, Kita langsung pulang" ucap Arfan
"Iyaa" Ucap Rissa patuh.
Arfan melajukan mobilnya menuju salah satu tempat yang menjual berbagai macam kebutuhan Rumah, Arfan menyerahkan semuanya kepada Rissa untuk memilih apa saja yang mereka butuhkan, Dia juga ingin Rissa ikut andil dalam menyelesaikan segalah hal urusan rumahnya, sebab nantinya bukan hanya Arfan yang akan tinggal disana, ada Rissa dan juga anak mereka yang antinya akan tumbuh dirumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi ayah mertua
RomanceTentang lika liku hubungan antara kedua orang yang berstatus sebagi menantu dan mertua