-20

5.1K 127 3
                                    

Sejak keluar dari ruang pemeriksaan, Rissa tidak berhenti tersenyum, dirinya sudah dinyatakan sembuh total, dia senang karena sudah tidak perlu minum obat lagi kecuali Vitamin.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 15.45, memang benar yang dikatakan Arfan tadi, Pemeriksaan membutuhkan waktu yang lama, apalagi menunggu hasil.

Sesuai dengan rencananya tadi, seusai sari rumah sakit mereka akan mencari Gaun untuk pernikahan mereka nanti.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan, Nona?" Tanya salah satu karyawan butik

"Tolong panggilkan ownernya, Katakan jika saya sudah datang" Ucap Arfan pada karyawan muda di depannya.

"Baik, mohon maaf atas nama siapa" Tanya perempuan tersebut.

"Arfandi Mahendra" jawab Arfan.

Walaupun terkejut dengan jawaban dari Arfan, perempuan itu segera meminta maaf dan mempersilahkan mereka duduk lalu pergi memanggil sang pemilik butik.

Setelah pemilik butik itu menghampiri mereka, Arfan dan Rissa dibawa ke ruang yang sudah disiapkan beberapa gaun dan juga jas yang akan mereka pilih.

Yang terlebih dahulu mendapatkan pilihan adalah Arfan, sedangkan Rissa dia masih bingung memilih dua gaun yang menurutnya sama sama bagus

Yang terlebih dahulu mendapatkan pilihan adalah Arfan, sedangkan Rissa dia masih bingung memilih dua gaun yang menurutnya sama sama bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana hm?" Tanya Arfan mendekati Rissa yang masih dilanda kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana hm?" Tanya Arfan mendekati Rissa yang masih dilanda kebingungan.

Rissa benar benar dibuat bimbang sekarang, dua gaun yang ada didepannya sama sama cantik, yang putih terlihat mewah, tetapi yang satunya juga tidak kalah menarik.

Rissa menatap Arfan lalu menggeleng, sungguh rasanya Rissa ingin menangis sekarang.

Arfan yang paham dengan perasaan Rissa pun tersenyum melihat wajah bingung Rissa yang menurutnya terlihat menggemaskan.

"Saya pilih yang warna putih saja mba" Ucap Rissa pada wanita yang ada di depannya.

"Saya ambil dua duanya, Besok pagi harus sudah sampai" ucap Arfan pada sang pemilik butik membuat Rissa menoleh ke arahnya

"Baik tuan"

"Papi" Lirih Rissa menatap Arfan bingung, hanya dibalas anggukan oleh Arfan.

Bagaimana bisa Arfan memilih keduanya sedangkan yang dibutuhkan dalam acara pernikahannya nanti hanya satu gaun saja.

Arfan berpamitan kepada mereka lalu menggandeng tangan Rissa keluar dari butik.

"Papi" panggil Rissa pada Arfan yang baru duduk di jok sebelahnya.

"Hm? Ada apa" Tanya Arfan menoleh ke arah Rissa sekilas lalu menjalankan mobilnya.

"Bukannya nanti cuma butuh 1 gaun saja? Terus gaun satunya mau buat apa?" Tanya Rissa

"Walaupun pernikahan ini terkesan mendadak, tetapi jika dipikir-pikir lagi papi tidak mau menyia-nyiakan acara pernikahan nanti begitu saja tanpa foto prewedding, kita masih ada sedikit waktu untuk melengkapi apa saja yang kurang agar bisa seperti pernikahan pada umumnya" jelas Arfan.

Ya, tadinya Arfan hanya meminta acara pernikahan diadakan 'inti'nya saja, sebelumnya dia tidak berpikir untuk mengadakan prewedding mengingat waktu persiapan mereka hanya 1 bulan, namun dia berpikir lagi, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri jika ini pernikahannya yang terakhir, tentu saja dia tidak mau menyia-nyiakan acara yang sangat penting ini.

"bukankah ini terlalu mewah" ucap Rissa merasa tidak enak.

"Tidak, Papi sudah yakin dengan keputusan papi, ini yang terakhir untuk kita berdua, pernikahan ini akan berjalan selamanya, dan papi tidak mau melewatkan pernikahan ini begitu saja" Jawab Arfan.

"Tapi bagaimana dengan waktunya, papi yakin waktunya akan cukup?" Tanya Rissa membuat Arfan terdiam.

Rissa tau jika Arfan memiliki koneksi yang cukup membuat semuanya berjalan lancar, tetapi dihitung dari segi tamu undangan, Arfan tidak mungkin hanya mengundang sedikit tamu undangan yang pasti nantinya akan mengulur waktu persiapan.

Arfan menghela nafas, pertanyaan Rissa memang masuk akal, walaupun waktunya masih cukup, tetapi nanti bisa dipastikan jika itu akan sangat mepet, belum lagi Rissa yang tengah hamil seperti ini, Arfan juga tidak bisa egois membiarkan kesehatan Rissa kembali menurun.

Rissa membiarkan Arfan untuk berfikir, dia akan menerima apa saja keputusan yang nanti Arfan buat.

"Bagaimana jika acara pernikahan diundur dua Minggu dari tanggal yang sudah papi tentukan? Kamu keberatan?" Tanya Arfan.

Tidak ada cara lain memang, Arfan akan menyiapkan acara itu secara matang, selain itu dia harus menyiapkan kesehatan mereka berdua, terlebih Rissa.

"Rissa tidak keberatan, selagi undangan belum disebar, papi bisa menetapkan tanggal yang tepat" Jawab Rissa tersenyum.

"Papi akan mengurus semuanya, yang terpenting sekarang kamu harus tetap jaga kesehatan, Katakan pada papi jika ada apa apa, Jangan sampai setelah acara nanti kamu malah drop" Ucap Arfan seraya mengelus Surai Rissa.

"Iya" jawab Rissa kembali tersenyum.

Setelah obrolan singkat mereka, Arfan mulai fokus melajukan mobilnya menuju tempat selanjutnya, yaitu toko perhiasan yang ada di salah satu mall terbesar di kota itu.



























Dinikahi ayah mertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang