1. Permulaan

6.3K 240 6
                                    

💫🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫🌟


Narendra Jakti Diratama bisa dibilang sebagai manusia yang penuh kegiatan. Jika orang lain mempunyai waktu untuk bersantai, tidak dengannya, ia bahkan pernah berkata bahwa ia tidak mempunyai cukup waktu untuk itu. Kesibukannya dalam mengejar mimpi terkadang malah membuatnya ingin lari dari kehidupan. Jam tidur yang tidak teratur, jarang makan, juga hanya ditemani oleh secangkir kopi hitam, mengakibatkan kedua mata pria itu menghitam seperti panda.

Namun, tekadnya yang kuat untuk mengejar mimpi masa kecilnya tidak dapat diganggu gugat. Bayang-bayang masa kecil Narendralah yang membuat hidupnya sibuk seperti ini. Kenangan masa kecil yang menyayat hatinya itu malah membuat Narendra semakin yakin bahwa ia pasti bisa menggapai mimpinya. Mimpi untuk menjadi seorang dokter yang dapat membantu orang-orang yang menderita kesakitan, untuk menggapai kesembuhan.

Narendra lahir sebagai anak yang penyayang, ia tidak menangis saat terjatuh, ia tidak merengek meminta hal yang ia inginkan pada papa dan mamanya, ia sangat menyayangi papa, mama, juga kedua adiknya. Narendra adalah sosok yang juga disayangi oleh kedua orang tuanya, kedua adiknya pun menyayangi dirinya. Karena Narendra memang sosok dengan pribadi yang sangat baik dan penyayang.

Saat adiknya lahir ke dunia ini, ia tersenyum bangga saat papa mengabarkannya lewat telpon. Saat itu Narendra baru menginjak dua tahun, ia seakan paham bahwa akan ada seseorang yang menemaninya bermain setelah ini. Adiknya diberi nama Niskala oleh mama, dan Narendra bertekad untuk selalu menjaga dan menyayangi Niskala, juga adiknya yang lain.

Niskala Jingga Yudhistira memejamkan kedua matanya saat ia dihadapi oleh papa yang menyilangkan kedua tangannya di dada. Saat itu pukul 12 malam, Niskala baru pulang dari tongkrongannya, bau rokok menyeruak dari tubuh juga mulutnya yang saat ini terdiam karena tak berani menimpali ucapan papanya. Di dalam ada mama, yang menatapnya khawatir dari sofa. Niskala menghela napas, saat ucapan papa yang menghukumnya untuk tidur di luar malam ini. Dengan terpaksa, ia terlentang di teras rumah sambil menatap langit penuh bintang yang ia sukai.

Pulang malam, merokok, kena omelan papa memang sudah menjadi kebiasaan Niskala menjalani hidup sebagai seorang remaja. Sebagai anak tengah yang menurutnya kurang perhatian papa mama, Niskala menjadikan tongkrongan sebagai tempat pelariannya untuk mencari kebahagiaan. Sebagian orang berpikir tongkrongannya berisi anak-anak nakal, padahal pada kenyataanya tongkrongannya – Tongkrongan Bah Sueb berisi anak-anak baik yang sekedar menumpang merokok dan ngopi sambil membahas rencana hidup selanjutnya.

Niskala tumbuh menjadi anak yang sering menyapa rumah sakit. Ia memiliki sistem imun yang lemah dari kecil, bahkan ia adalah satu-satunya orang di antara keluarganya yang tidak menyukai aktifitas bernama makan. Walaupun sering sakit dan masuk rumah sakit, Niskala tetap mampu untuk mengejar materi di kelasnya, ia bahkan masuk 5 anak terpintar diangkatannya, karena memang Niskala adalah anak yang pintar dalam pembelajaran di sekolah.

Niskala adalah alasan Narendra untuk mengejar mimpi sebagai seorang dokter. Niskala pernah disinggahi oleh Leukimia Limfoblastik Akut saat usianya menginjak tiga tahun, saat itu ia menyita perhatian ketimbang adiknya yang baru lahir saat itu juga, Niskala merasa bersalah karena Nala sering dititipkan kepada nenek sebab mama papa yang lebih memerhatikan dirinya saat itu.

Nala Chandra Laksmana adalah anak yang paling handal menutupi masalahnya dari keluarganya sendiri. Kehidupan Nala dikelilingi oleh kegelapan, ia tidak membiarkan satupun dari anggota keluarganya mengetahui bahwa ia hidup dalam gelap, ia tidak membiarkan anggota keluarganya menyadari bahwa ia berencana untuk mengakhiri hidupnya.

Setiap hari saat berangkat ke sekolah, Nala selalu memakai hoodie. Ia mengatakan pada anggota keluarganya bahwa ia sangat menyukai hoodie dan kaos lengan panjang. Padahal pada kenyataannya, semua itu ia pakai untuk menutupi bekas luka sayatan di lengannya. Nala tidak menyangka jika bekas sayatan di lengannya susah untuk hilang, pada akhirnya ia terbiasa menutupi bekas lukanya dengan baju berlengan panjang.

Nala menyakiti dirinya sendiri untuk meluapkan segala emosinya yang selama ini ia pendam. Nala tidak pernah marah, Nala tidak pernah menceritakan kecemasannya selama ini. Anggota keluarganya hanya mengetahui bahwa ia adalah anak yang murah senyum, mempunyai banyak teman, juga ceria. Padahal Nala mempunyai sisi gelap yang hanya diketahui olehnya.

Narendra, Niskala, dan Nala adalah sebagian kecil yang membuktikan bahwa kehidupan tidak ada yang sempurna. Narendra dengan nilai bagus, prodi yang sangat membuat orang tuanya bangga, juga almamater yang sempurna, nyatanya tidak membuatnya bahagia dengan semua itu, jika adik-adiknya tidak merasa baik-baik saja.

Niskala dengan kemampuan belajar yang sangat baik, mempunyai teman-teman yang solid, dan masuk 5 besar anak-anak pintar di sekolahnya, tapi dengan kondisi kesehatan yang buruk, tidak membuat Niskala merasa sempurna karena ia memiliki keterbatasan untuk bebas.

Juga Nala dengan kasih sayang penuh dari papa dan mama, dituruti kemauannya oleh kedua orang tuanya, disayangi oleh kedua abangnya, tapi dengan kegelapan yang ia sembunyikan selama ini, yang bahkan membuat dirinya berpikir untuk mengakhiri hidup sendiri. Itu ... itu bukanlah sebuah kesempurnaan hidup. Karena pada kenyataannya, tidak ada yang sempurna di dalam keluarga yang bahkan terlihat bahagia.

💫🌟

💫🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cr kalejenggaMars, 31 Mei 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr kalejengga
Mars, 31 Mei 2022

Sebuah PosisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang