" Gulf kamu jangan terlalu dekat dengan Mild, aku tidak suka !" Teriak Mew di kamar kosan milik Gulf.
" Phi apa apaan sih kamu, cemburu ga jelas kaya gitu. Aku sama dia kan cuma temen, tadi kami pergi ke toko buku berdua juga untuk mengerjakan sebuah projek kampus". Timpal Gulf menaikan suaranya.
Plak ..
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi putih mulus milik Gulf. Pupil mata Gulf membesar menatap tajam ke arah Mew." Kamu baru saja menamparku?"
Mew berlutut memegang tangan Gulf erat, air matanya keluar "maaf aku tidak sengaja" ucapnya ringan.
Gulf tak percaya orang yang ia cintai menampar pipinya dengan cukup keras hanya karena kecemburuan konyol yang Mew rasakan.
" Pergi !". Ucap Gulf singkat.
" Aku tidak sengaja, sumpah".
" Pergi, lebih baik kita bicara lagi nanti". Karena tak kunjung pergi dari kamarnya, Gulf membawa ponselnya yang tergeletak di atas meja dan pergi meninggalkan Mew sendirian.
*****
Gulf pergi ke sebuah kuil bermana Wat Arun di daerah Bangkok untuk menenangkan dirinya.
Ia menyusuri setiap sudut kuil itu dengan kesedihan, masih tak percaya dengan apa yang ia alami hari ini. Mengapa tidak, hubungan yang sudah terjalin selama kurang lebih satu tahun baru kali ini dia di tampar tepat di pipinya. Belum pernah dia melihat sifat kasar dari kekasihnya itu.
Langkahnya terhenti pada sebuah patung budha emas yang ada di hadapannya, ia menatap patung itu sendu kini kesedihan tengah menyelimuti hatinya.
Ia menyatukan kedua tangan meletakkan di dadanya, perlahan ia menutup mata dan berdoa kepada sang Budha.
Air matanya tak kuasa dia bendung, ia tumpahkan semua keluh kesahnya hari itu. Ia berdoa pada Nya semoga hal mengerikan ini tak terjadi lagi.
Setelah merasa cukup tenang, Gulf memutuskan untuk kembali pulang karena hari sudah mulai malam.
****
" Kamu dari mana?" . Sesampainya di rumah Gulf di todong dengan sebuah pertanyaan dari Mew.Gulf tak menjawab pertanyaannya, wajah kekecewaan tak bisa ia sembunyikan kali ini. "Kamu dari mana aku tanya !" Tanya Mew kedua kali.
"Phi belum pulang juga ?". Ucap Gulf berbalik tanya sembari duduk di meja belajar dan membuka sebuah buku pelajaran.
" Gulf kamu dari mana?" Tanya Mew ke tiga kali.
" Dari kuil Wat Arun ". Jawabnya singkat.
" Ayo kita makan, kamu belum makan". Tawar Mew.
Gulf membalikan badannya menghadap Mew dan berkata " Phi !! Ku mohon tinggalkan aku sendiri".
" Kamu kenapa sih ! Oh aku tau, kamu bohong kan kamu bilang ke Wat Arun padahal kamu pergi dengan Mild ! Iya kan?".
" Phi !! ". Teriak Gulf.
" Apa !!". Balas teriak Mew.
Gulf menghela nafas gemetar yang sedari tadi tertahan. Ia mengepal tangannya menahan emosi yang ia rasa.
" Aku tadi benar benar ke Wat Arun sendirian, aku tidak pergi bersama Mild".
" Lalu kenapa kamu pulang dan mengacuhkan aku?". Tanya Mew.
" Apakah aku harus bersikap perhatian, langsung bersikap baik pada Phi setelah kamu menamparku cukup keras tadi siang?".
" Aku kan sudah bilang aku ga sengaja!"
" Phi bersikap seolah tak terjadi apa apa !".
" Maaf . . Maaf kan aku, aku tidak sengaja". Mew memohon, ia memegang erat tangan Gulf. Maaf maaf berulang kali ia ucap.
Gulf luluh, kali ini dia luluh.
Wajah memar bekas tamparan Mew tak menjadi pengingat untuknya atas perbuatan keji yang kekasihnya lakukan, dan ia memaafkan.
Mew mencium mesra Gulf, bahkan luka yang tergaris di pipinya ia lumat. Kelakuan macam apa itu? Bodohnya Gulf membalas ciuman itu.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSIVE LOVE DISORDER ( OLD )
RomanceMenjalani sebuah toxic relationship bukanlah suatu hal yang mudah, begitu juga bagi Gulf seorang mahasiswa semester awal di sebuah universitas terbaik di Thailand. Ia berkencan dengan dosen mata kuliah matematika lanjutan di universitasnya bernama...