Menjalani sebuah toxic relationship bukanlah suatu hal yang mudah, begitu juga bagi Gulf seorang mahasiswa semester awal di sebuah universitas terbaik di Thailand.
Ia berkencan dengan dosen mata kuliah matematika lanjutan di universitasnya bernama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gulf memeluk tubuh kekar Mew yang masih tertidur, ia menatap kekasihnya sendu. Hari ini, ia akan bertemu dengan Fern untuk menjelaskan semuanya.
" Phi, aku pergi dulu". Pamitnya.
Gulf pergi meninggalkan Mew yang masih terlelap.
*****
Siang itu hujan, hawa dingin menyelimuti tubuh Gulf yang menunggu Fern sendiri sedari tadi. Beberapa kali dia cek ponsel nya, siapa tau Fern menghubunginya namun nihil.
Dua jam Gulf menunggunya di kedai kopi tersebut, syukurlah usahanya tak sia sia Fern datang menemuinya.
Fern duduk di depanya memalingkan muka, belum sanggup ia menatap Gulf. Terlalu sakit untuk Fern melihat wajah Gulf.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Make it quick!" Ucap Fern.
" Pertama aku ingin berterimakasih karena Phi sudi menemui ku, ke dua aku ingin meminta maaf kepada phi atas perbuatanku kemarin. Aku akan menjelaskan kejadian sesungguhnya pada Phi. Sebenarnya aku dan Phi Mew adalah mantan kekasih saat dia masih menjadi dosenku, kami berpisah karena dia sering melakukan kekerasan fisik padaku. Dia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan ku karena ia ingin memperbaiki dirinya. Sebenarnya dia menderita gangguan mental obsessive love disorder. Singkat cerita dengan tak sengaja kami bertemu lagi, aku dan dia bertemu saat projek kemarin di perusahaan kita. Dari situlah kami mulai dekat lagi".
Fern menghela nafas nya dalam dalam, mencerna setiap perkataan yang Gulf lontarkan.
" Bagaimana kamu bisa mencintai ku sedangkan dari dulu kamu sudah berpacaran dengan laki laki?".
" Akupun tak tahu phi, namun satu yang harus kamu tahu. Perasaanku tulus dan bukan lah suatu kebohongan. Rasa cintaku padamu tumbuh begitu saja".
" Juga lenyap begitu saja". Sambung Fern.
" Maafkan aku Phi Fern".
" Sudahlah toh hubungan kita belum berlangsung lama, tak banyak sakit hati ini tertinggal. Aku hanya harus merelakan mu, melupakan mu dan mengakhiri semua ini".
" lebih baik kita berpisah baik baik, aku hanya ingin bilang satu hal padamu. Lakukan apapun yang membuat hatimu nyaman, merelakan bukan berarti orang itu pergi dan mempertahankan bukan berarti orang itu milikku. Jadi pergilah ketempat dimana hatimu menjadi damai". Sambung Fern.
Gulf terdiam, menunduk menyembunyikan tangisnya. Fern meninggalkan Gulf lalu menepuk pundaknya dua kali.
" Aku pergi". Ucap Fern.
Gulf tak menyangka melepas Fern juga sama sakitnya ketika melepas Mew pergi. Tapi bagaimana lagi, itu sudah resiko yang harus ia tanggung.
***** Setelah selesai Gulf langsung pulang ke apartemen nya. Setibanya di sana ia di bukakan pintu oleh Mew, Gulf langsung memeluk erat tubuh Mew.
Mew agaknya sedikit bingung, ada apa dengan Gulf.
" Ada apa Gulf".
" Aku dan phi Fern sudah benar benar berakhir sekarang. Aku harap kita bisa bahagia, menata ulang kehidupan kita".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Gulf ...".
" Aku mencintaimu Phi".
" Aku juga mencintaimu. Tapi.. Fern bagaimana?".
" Urusanku sudah selesai sepenuhnya, diapun sudah mengerti".
" Apakah .. hal ini akan menganggu pekerjaan mu?"
" Tidak Phi, jangan pikirkan itu. Pekerjaan ku urusanku".
" Terimakasih sudah memilihku lagi Gulf".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari yang menguras pikiran ditutup dengan sebuah ciuman manis oleh mereka. Masalah telah usai, kini Gulf dan Mew mencoba untuk bahagia lagi bersama.
Semoga Mew bisa seterusnya mengendalikan amarah dan tak akan menyakiti Gulf lagi. Gulf telah memilih, memilih untuk percaya melabuhkan hatinya kepada Mew untuk kedua kali. Sebuah kesempatan yang harus di manfaat oleh Mew dengan baik, kepercayaan bak sebuah kaca, ketika pecah kaca itu bisa di rangkai kembali namun tak bisa memantulkan bayangan dengan sempurna seperti sedia kala.
