- MEW'S POV -
.
.
.Di tengah kebahagiaan kami, seorang laki laki tiba tiba hadir.
Sial, mau apa dia kemari !
Saint, si bajingan itu merusak mood ku !
Tak tahan, aku pergi meninggalkan Gulf sendiri di meja makan. Ku bayar makanan nya di kasir, tak sudi aku menerima makanan gratis dari si bajingan itu.
Aku menunggunya di parkiran dengan muka masam.
Ya, akhirnya di datang !
" Phi maafkan aku ". Ucapnya lirih.
Aku diam, menahan kesal sampai ku kepalkan tanganku ingin rasanya membunuh mereka berdua.
" Phi .. aku minta maaf, sungguh aku tidak ada hubungan apapun dengannya". Jelasnya padaku.
" Gara gara dia hari bahagiaku hancur !" Keluhku.
Hati ku terbakar !
" Aku harus apa agar kamu memaafkan aku?". Ucapnya padaku.
Aku berpikir sejenak, pikiran ku berkecamuk. Aku harus menemukan cara agar dia tak berinteraksi dengan laki laki lain selain diriku.
" Lebih baik kamu cuti kuliah, diam saja di kosan". Pintaku.
Ia terdiam, sepertinya dia kaget mendengar permintaanku.
" Berhenti kuliah? Apa maksud mu?".
" Iya, berhenti kuliah. Aku muak melihat mu berinteraksi dengan laki laki lain".
" Apa kamu hanya memikirkan perasaan mu sendiri phi? Bagaimana nasib ku jika berhenti kuliah, bagaimana orang tua ku di Chiang Mai jika tahu aku cuti kuliah?". Ucapnya kesal.
" Satu semester saja , cuti lah satu semester saja!!!". Pintanku.
" Benar, kamu hanya memikirkan perasaanmu sendiri tanpa mempertimbangkan diriku. Aku tahu kamu cemburu, tapi sumpah aku tidak ada hubungan apapun dengan Saint !! Dia hanya ...".
Plak ...
Kesal !
Aku tonjok tepat di wajah mulusnya sampai berdarah, amarah ku memencak ketika dia menyebut nama orang lain di saat kita berdebat.
" Jangan membawa nama orang lain jika kita sedang berdebat ! Apa kamu sedang memikirkan dia!!". Teriakku padanya.
Semakin kesal, ku putuskan untuk meninggalkannya sendirian di parkiran dekat pantai.
Ya, aku terpaksa meninggalkannya sendiri. Sebagai pelajaran untuknya agar tidak menyebut nama bajingan lain saat kami bertengkar.
Ku memacu kendaraanku pulang ke kosan Gulf.
Setibanya disana aku langsung merebahkan diriku dengan gejolak amarah yang masih membara.
Aku menunggu dia pulang, cukup lama. Hingga tak terasa aku tertidur.
Saking terlelapnya aku tidur, sampai tak sadar jika Gulf sudah ada di sampingku. Ya, dia tidur di sampingku.
" Kapan kamu pulang sayang?".
Aroma tubuhnya menenangkan ku, ku kembali tertidur.
*****
Keesokan harinya tubuh Gulf panas, dia berbaring seharian di kasur.
" Sayang? Mau aku belikan obat apa, badan mu panas sekali?". Tanya Mew.
" Tolong belikan aku parasetamol dengan bubur ya Phi ..". Pinta Gulf.
" Iya sayang tunggu sebentar ya".
Mew keluar dari kosan untuk membeli bubur dan obat untuk kekasinya yang sedang demam.
Gulf kembali menarik selimut tebalnya, badannya panas menggigil efek kehujanan kemarin.
Tak lama Mew pulang membawa pesanan Gulf. Ia menyuapi Gulf bubur dengan telaten penuh kelembutan.
" Hari ini kamu jangan kemana mana ya, aku akan libur mengajar untuk merawatmu". Ucap Mew sembari membuka plastik paracetamol.
" Tidak usah Phi .. kamu kan sibuk". Ucap Gulf.
" Tidak ! Aku akan merawatmu".
Gulf menyerah, ia hanya bisa mengangguk. Dia tahu apa yang sudah menjadi keinginan kekasihnya tidak bisa di tolak.
Hampir satu minggu dia sakit, Mew merawatnya dengan sepenuh hati.
Mew memberikan perhatian ekstra yang membuat Gulf nyaman.
Kali ini dia terlena lagi, terlena akan sikap manis lembut penuh perhatian kekasihnya Mew Suppasit.
" Phi .."
" Iya sayang ada apa?".
" Aku .. akan menuruti permintaanmu, aku akan cuti kuliah satu semester". Ucapnya.
Mungkin sikap manis Mew lah yang menjadi pertimbangan kuat untuk Gulf menuruti keinginan kekasihnya itu.
" Yang benar sayang?". Tanya Mew tersenyum lebar.
" Iya, ini sebagai bentuk terimakasih karena kamu telah mewaratku dengan baik. Soal orang tua ku, tak usah khawatir. Akan ku urus semuanya".
Mew yang sedang duduk membaca buku langsung bangun dan memeluk erat Gulf.
" Terimakasih sayang .. terima kasih !!" Ucapnya.
Ia kembali duduk, sambil tersenyum senang.
Gulf menghampiri nya, duduk di pangkuannya sambil menatap mata kekasihnya teduh.
" Apapun yang membuatmu bahagia, akan ku lakukan. Jika kamu bahagia, akupun bahagia". Ucap Gulf.
Mew meletakkan tangan beruratnya di linggang Gulf, mengusapnya pelan.
" Aku mencintaimu sayang ku Gulf Kanawut".
Bisiknya pelan.Entah hubungan macam apa yang mereka jalani, Gulf rela menyerahkan semuanya demi Mew. Dan Mew rela melakukan apapun untuk memiliki Gulf. Termasuk hal yang tidak masuk akal.
Sakit !!
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSIVE LOVE DISORDER ( OLD )
RomanceMenjalani sebuah toxic relationship bukanlah suatu hal yang mudah, begitu juga bagi Gulf seorang mahasiswa semester awal di sebuah universitas terbaik di Thailand. Ia berkencan dengan dosen mata kuliah matematika lanjutan di universitasnya bernama...