Gulf terbangun di tengah malam yang dingin menusuk tulang, tanganya menggapai remot AC di meja sebelahnya.
Ia bangkit dan baru sadar sudah berada di kasur. Ia keluar kamar, menuju ruang tamu barangkali Mew tidur di sana. Namun sayang nya tidak.
Jauh di lubuk hatinya sebenarnya Gulf masih merindukan keberadaan Mew di sampingnya, namun rasa takutnya masih terlampau besar.
Ia takut memulai, ia takut tiba tiba Mew menghilang lagi. Di tambah kini dia telah menjalin kasih dengan Fern, perempuan manis dan baik hati yang juga ia cintai.
Ia mengambil ponselnya yang berada di dalam tas, lalu dengan penuh pertimbangan menghubungi Mew, barang kali ia masih memakai nomor yang sama.
_______________________________________" Haloo ~". Suara berat itu menjawab panggilan Gulf.
" Halo Phi ".
" Gulf .. kamu masih menyimpan nomor telepon ku".
" Eng .. aku , hanya ingin memastikan kamu pulang dengan selamat".
" Haha .. aku kan masih tinggal satu gedung dengan mu Gulf, kamu terbangun?".
" Iya, aku pikir kamu masih disini Phi".
" Tadi kamu tertidur, lalu aku memangkumu ke kamar dan aku pulang ".
" Hmm begitu ya".
" Kamu mau mampir kesini? Mumpung belum terlaru larut".
" Tidak Phi, besok aku harus bekerja. Selamat malam".
_______________________________________Setelah menutup telepon hati Gulf mulai merasakan sesuatu, mungkinkah perasaan yang dulu hilang kini hadir kembali? Lalu bagaimana dengan hubungannya dengan Fern?
*****
Seperti biasa esoknya Gulf bangun lebih awal dan berangkat menuju lokasi projek. Saat melangkahkan kakinya menuju parkiran, Mew sudah menunggu nya. Gulf cukup bertanya dalam dirinya, sedang apa dia disana.
Tak menghiraukan keberadaannya, Gulf langsung masuk ke mobilnya. Ia lihat Mew berjalan kearah mobilnya dan mengetuk kaca.
" Boleh aku menumpang mobil mu?".
Gulf melengos, tak menjawab permintaan Mew. Mew hanya tersenyum dan masuk ke dalam mobil Gulf duduk di sebelahnya.
" Sudah sarapan?". Tanya Mew
" Belum".
" Ayo kita sarapan dulu".
" Nanti saja di mall".
Suasana kembali hening, ponsel Mew tiba tiba berdering.
_______________________________________" Halo .. iya .. iya .. sore saya akan konsultasi lagi, obat masih ada. Sekarang sudah jauh membaik, tidak dok -- emosi saya sudah stabil. Iya dok -- iya dok -- terimakasih ..".
_______________________________________Lalu Mew menutup telepon nya, Gulf nampaknya penasaran dengan apa yang di bicarakan Mew dengan dokter psikiater nya.
" Dokter ?".
" Iya ..".
" Masih harus konsul?".
" Iya, seharusnya kemarin aku kesana. Tapi, karena sibuk terpaksa aku harus mengundurkan jadwal temu".
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSIVE LOVE DISORDER ( OLD )
Storie d'amoreMenjalani sebuah toxic relationship bukanlah suatu hal yang mudah, begitu juga bagi Gulf seorang mahasiswa semester awal di sebuah universitas terbaik di Thailand. Ia berkencan dengan dosen mata kuliah matematika lanjutan di universitasnya bernama...