26 : DAMAI DENGAN MASA LALU - BERCABANG

1.1K 117 7
                                    

Definisi waktu, lambat ketika menunggu, cepat ketika terlambat, mematikan ketika sedih, pendek ketika bahagia, panjang ketika bosan.

Kini Gulf merasa waktunya pendek, baru saja ia berduaan, kini sepi kembali terasa. Gulf menutup pintu kamarnya sembari menatap lama wajah Mew.

" Terimakasih telah menuntunku kemari".

Ia tutup pintu itu lembut, Gulf bersandar di pintu dan kini kebingungan menyelimuti hatinya.

Hatinya mulai tumbuh cabang yang harusnya ia tebang. Ia dalam fase gamang dimana harus menyimpan atau membuang ( perasaan ).

Cinta nya pada Mew mulai tumbuh, namun untuk Fern perasaan nya belum juga luruh.

Untuk memperjelas perasaan nya ia hubungi Fern, apakah ia masih setertarik dulu.

Di sepanjang percakapannya dengan Fern, Gulf merasa hatinya kini abu laksana awan tertutup jerebu, hatinya tak sebergetar dulu.

Seolah berjalan di persimpangan jalan, ia harus memutuskan untuk tinggal bersama orang yang jauh di depan atau berjalan mundur dengan orang yang punya masa lalu kelam.

Ia sudahi percakapan nya dengan Fern, lalu lanjut menghubungi Mew.

Meski singkat percakapan meninggalkan kesan lekat. Bagimana tidak Mew sudah tau bagaimana cara menthreat Gulf sebaik mungkin.

Sedari dulu ia di urus oleh Mew, ketika ia menjalin hubungan dengan perempuan tentulah ia yang harus mengurus.

Gulf semakin bingung dengan perasaannya sendiri, di masa depan entah siapa yang akan dia pilih.

Dari pada pusing dengan hal yang membuatnya kalut, lebih baik dia beristirahat karena malam sudah mulai larut.

Kebetulan esoknya Gulf libur, jadi ia memutuskan untuk pergi ke Wat Arun. Sudah lama ia tidak berkunjung kesana karena kesibukannya. Tak lupa ia kabari Fern, jika tidak Fern akan marah.

Mew yang sejak pagi sudah berada di tempat kerja, matanya mulai mencari keberadaan Gulf yang tak nampak batang hidungnya.

Kebetulan Fern datang hari ini, jadi Mew bertanya soal Gulf padanya.

" Hari ini Gulf tidak masuk?".

" Oh iya Phi dia libur, katanya dia mau pergi ke Wat Arun ".

Mew mengangguk, sudah tak aneh. Karena itulah kebiasaan Gulf sejak dulu, jika waktunya senggang pasti lah dia pergi ke Wat Arun untuk berdoa di sana.

Mew pun melanjutkan pekerjaannya bersama Fern.

*****
Gulf berdoa di dalam kuil, disana ia menemui seorang Bhikku. Gulf bersimpuh di depannya dan mulai menceritakan semua beban yang kini bersarang di kepalanya.

 Gulf bersimpuh di depannya dan mulai menceritakan semua beban yang kini bersarang di kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Hari ini saya sedang gamang Bhikku".

Setelah Gulf menceritakan berbagai kegelisahan nya kepada sang Bhikku, yaitu perihal hatinya yang lebih baik memilih Fern atau Mew.

OBSESSIVE LOVE DISORDER ( OLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang