33 : SEASON OF GULF ❤

828 92 3
                                    

Esoknya Gulf memboyong Mew menuju kampung halaman nya di Chiang Mai. Orang tua Gulf sangat mempunyai pemikiran terbuka mengenai cinta, Gulf boleh mencintai siapapun yang ia suka. Karena orang tuanya tahu, kebahagiaan anak adalah hak mutlak miliknya.

Gulf membuka kaca mobil membiarkan udara masuk menyapu wajahnya, ia tatap jalanan senggang di temani cahaya matahari yang mulai padam.

Mew yang menyetir kadang kadang nyengir, ia bahagia tak menyangka mungkin dalam waktu dekat ia akan punya mertua.

Mereka pun sampai, kaki Mew mendadak lunglai. Gulf hanya terkekeh dengan sedikit celoteh.  Ia meraih tangan Mew meyakinkannya untuk tak khawatir.

" Aku akan mengenalkan mu sebagai calon imam ku".

Mew tersipu, agaknya ia sedikit malu.

Mew mengikuti Gulf melangkah, nafasnya mulai sedikit terengah. Ia akan bertemu orang tua dari sosok yang ia cinta, namun lupa dia tak membawa bingkisan apa apa, hanya bermodal cinta dan uang saja.

" Ayo masuk".

Mew tiba tiba membatu bak malin kundang di kutuk ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mew tiba tiba membatu bak malin kundang di kutuk ibu. Gulf menarik lengan Mew kasar karena ia sudah tak sabar.

" Swatdee khab Mee.. Pho ..".

" Watde .. aah Gulf kamu pulang kenapa tidak memberi kabar?".

" Aku .. sengaja pulang tanpa kabar aku ingin memberikan kejutan"

" Hahaha .. oh iya ini siapa?".

" Ini .. ini .. kekasihku".

" Swatdee khab Mee .. Phoo ..". Salam Mew.

" Watdeejah... Ohhoo narak maak ..". Ucap Pho.

" Narak maak .. berarti dengan Fern kamu sudah putus nak?". Tanya Mee.

Gulf hanya mengangguk, Mee merangkul mengelus punggung anak semata wayang nya itu.

" Tidak apa apa sayang .. kamu boleh mencintai siapa pun yang kamu suka".

Mew tersenyum lebar ketika mendengar perkataan Mee, ia mendapat lampu hijau.

Mereka pun makan malam bersama sambil berbincang mengenai latar belakang Mew, walaupun baru pertama kali datang ke rumah orang tua Gulf, namun Mew sudah di sambut dengan baik di sana.

Hingga tiba tiba Mew mengatakan hal yang membuat orang tua Gulf cukup kaget.

" Mee .. Pho .. izinkan aku melamar Gulf ".

" Hahh?". Gulf pun kaget mendengar perkataan Mew.

" Kalian bukannya baru sebentar berpacaran? Apa tidak terlalu cepat?". Tanya Pho.

" Sebenarnya .. kami sudah berpacaran saat aku mengajar di kampus Gulf. Singkat cerita kami putus dan di pertemukan lagi di suatu projek dan .. kami memutuskan untuk bersama lagi".

" Oh kamu dosen di universitas Gulf dulu, lalu pindah mengajar di Chulalongkorn?".

" Betul Pho".

" Lalu, kenapa kalian putus?".

" Mee .. kenapa tanya itu?". Keluh Gulf.

" Aku .. sebenarnya ".

" Phi !".

" Aku harus menceritakan ini Gulf, ini adalah bagian terpenting".

" Baiklah Phi ..".

" Mee .. Phoo.. sebelumnya aku minta maaf, aku memilih berpisah dari Gulf karena aku menderita gangguan mental Obsessive Love Disorder".

" Hah apa itu?". Tanya Mee.

" OLD kondisi dimana aku terlalu terobsesi dan posesif kepada orang yang aku cintai sampai berani melakukan hal yang tak masuk akal, lalu aku berpisah dan memfokuskan diri untuk berobat ke psikiater".

" Lalu .. bagaimana kondisi mu sekarang?".

" Kondisi ku jauh lebih baik Pho .. Mee. Sekarang aku harus konsul dua kali dalam satu bulan, jika di bandingkan dulu aku harus konsul tiga sampai empat kali dalam satu minggu".

Orang tua Gulf terdiam sejenak, membuat suasana menjadi tidak enak. Mew memainkan jari tangannya sembari menunduk, takut ia akan di tunjuk.

Namun di luar perkiraan, ayah Gulf justru merangkul nya. Mengatakan sebuah kalimat yang menurut Mew sangat memikat.

" Nak .. kuatlah berjuang untuk kesembuhan mu. Pho dan Mee akan mendukung mu dan untuk Gulf, jangan pernah kamu tinggalkan dia sendiri ketika berjuang ya ..".

Mew menangis tersedu sedu, si tengah nafasnya yang semakin memburu. Gulf ikut haru suasana kembali mengharu biru.

" Pho .. terimakasih banyak. Mee terimakasih banyak". Ucap Mew.

Mereka pun melanjutkan makan malam di temani lilin yang temaram berhiaskan canda dan juga tawa.

*****




OBSESSIVE LOVE DISORDER ( OLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang