Tubuh yang berbeda

44.8K 1.9K 11
                                    


"Sin,nih novel lo" ucap Aleana Azquina a.k.a Alea

"Cepet baget lo baca. Begadang lagi kan lo?" Balas sinta sahabat Alea dengan memicingkan matanya.

"Apaan dah. Kalo ceritanya bagus mah oke aja sih, tapi ini cerita klise baget. Si cowo dingin dan si cewe polos dan menye menye. Gak suka gue"

Sinta menggelengkan kepalanya "Selera lo aja yang tinggi. Ini itu novel lagi booming dan best seller tau"

"Tapi. Gue kasian deh sama Antagonisnya berakhir tragis,mana nama tengahnya sama kayak gue lagi" kesalnya

"Udah,mending kita ke kelas bentar lagi bell" ucap sinta sambil menarik tangan Alea

Alea dan sinta adalah sahabat dari kecil mereka bukanlah anak dari keluarga kaya,tapi mereka juga tidak miskin. Mereka berkecukupan,dan tinggal di kampung.

Mereka baru kelas XI SMA. Sinta dikenal akan prestasinya dan Alea, dia tidak terlalu terkenal karena Alea tergolong orang yang pemalas,dan tidak begitu pintar. Alea juga bukan orang yang pandai bersosialisasi,jadi temannya bisa dihitung jari.

"Sin,gue tidur ya. Kalau gurunya nanyain bilang aja mati. Ehh,maksudnya sakit" bisik Alea lalu menelungkupkan wajahnya dikedua lipatan tangannya.

"Le,jangan aneh-aneh deh. Lo mau di hukum lagi sama pak dodi?" tegur Sinta tapi tidak ditanggapi oleh Alea. Sinta hanya menghela nafas melihat kelakuan sahabatnya.

****

Seorang guru wanita yang terlihat sudah berumur berjalan ke arah meja tempat seorang gadis tengah bermimpi. Seisi kelas hanya acuh melihat keributan yang akan terjadi lagi. Mereka seperti sudah terbiasa dan tidak perduli.

Brak

Suara gebrakan  mengagerkan gadis cantik itu dan secara refleks berdiri saking kagetnya.

"Ana. Berani sekali kamu tidur di jam pelajaran saya. Meskipun kamu anak dari Orang terpandang, ibu tidak segan-segan untuk memberimu sanksi." Bentak guru yang bernama ibu Dewi dengan emosi masih di ubun ubun.

Sedangkan yang di tanya masih berusaha mengumpulkan nyawanya,dan memandang aneh semua orang dengan dahi mengerut" Ka-lian siapa? " Ucapnya gugup dan segala fikiran buruk yang terlintas di kepalanya.

" Apa maksud kamu Ana? Kamu berusaha mengalihkan pembicaraan? "

"Maaf. Tapi ibu siapa ya? Kenapa bisa ibu di kelas saya, Ibu guru baru?" balasnya

Para siswa di kelas mulai tertarik dan penasaran apa yang terjadi diantara guru dan murid itu. Mereka fikir akan terjadi keributan seperti biasa dan berakhir dengan kekalahan si murid.

Ibu Dewi memijat pangkal hidungnya frustasi. " Sepertinya kamu masih ngantuk,sebaiknya kamu pergi ke toilet cuci muka lalu kembali kekelas"

Alea menggeleng cepat"Gak bu, saya sadar kok. Lagian nama saya bukan ana bu tapi Alea, Ibu salah orang kali" sangkalnya.

"Apa maksud kamu Ana? Kamu seperti orang linglung saja,sudah lebih baik kamu ke toilet sekarang" Titah ibu Dewi

Siswi yang dipanggil Ana tapi dengan jiwa Alea memandang sekelilingnya dengan bingung. Sejak kapan kelasnya menjadi sangat mewah, dan guru baru itu di tambah semua orang yang ada di ruangan itu tidak dia kenali.

Dengan langkah ragu Alea Berjalan keluar kelas dan meninggalkan tatapan bingung seisi kelas. Apa yang terjadi dengan antagonis itu,seperti orang yang terdampar di tempat asing saja,Pikir mereka.

Tiba tiba Ana kembali,dan ditatap seisi kelas.

"Hehe,mau nanya toiletnya di mana ya?"
Ucapnya dengan menggaruk belakang lehernya

"Lo,lurus aja baru belok kanan nanti juga ada tulisannya" Jawab salah satu siswi

Alea mengangguk lalu berjalan dengan fikiran yang entah kemana. Dia sadar ini sangat mustahil atau bahkan berusaha menyangkalnya dan berfikir mungkin dia di prank oleh sahabatnya sinta.

Karena kurang fokus Alea merasa nyeri di jidatnya karena terbentur sesuatu yang keras. Mustahil tembok,dia yakin sudah berjalan lurus.

Alea mengusap pelan dahinya "Aduh.. Masa gue nabrak tembok sih,perasaan gue jalannya lurus. Siapa sih yang taro tembok di sini,udah tau jalan juga" gerutunya

Saat melihat sepasang sepatu di hadapannya,Alea sadar yang dia tabrak bukan tembok tapi seorang pemuda yang tampan tapi sayang menatap Alea dingin dan ketus.

"Ehh. Sorry gue gak jalan pake mata tadi" ucapnya sambil tersenyum memperlihatkan deretan giginya

Orang itu tampak terkejut tapi hanya persekian detik dan kembali mendatarkan wajahnya. Tanpa menghiraukan ucapan Alea,Dia pergi meskipun dalam hatinya bingung dengan reaksi Alea

'Aneh,sejak kapan dia mau meminta maaf?'

"Wahh. Gila sombong banget tu orang,kalau sinta liat pasti di julitin habis habisan tu orang. "

"Oiya lupa,gue harus ke toilet. Semoga yang gue fikirin gak bener" lanjutnya berusaha meyakinkan diri.

"AAAAAA " Teriak Alea saat melihat pantulan wajahnya di cermin.

"Ini siapa,ini bukan muka gue. Gue di mana anjir" Erangnya

Alea meringkuk ke sudut toilet dan menjambak rambutnya frustasi.

"Ini siapa yang operasi gue bangsat. SINTAA PRANK LO GAK LUCU SETAN" ucapnya masih dengan berteriak.

"AYO KELUAR LO SINTANJING. GAK LUCU BANGET SUMPAH" lanjutnya

Dan dari luar orang orang menggedor pintu penasaran apa yang terjadi di dalam,karena suara teriakan Alea yang sangat besar.

"Yang di dalam. Ada apa? tolong buka pintunya!" Ucap seseorang dari luar

Seakan tuli mendengar orang-orang diluar toilet berusaha untuk masuk. Alea masih diliputi rasa takut,ini terlalu mustahil untuk di percaya. Meskipun dia pernah membaca cerita tentang transmigrasi,rasanya mustahil itu terjadi padanya.

"Gue kayaknya udah gila. Gak ini pasti cuma mimpi, tadi kan gue masih makan sama mama dan berangkat bareng sinta. Terus tidur di jam bahasa"

Alea terus menjambak rambutnya " Gak. Gue mau pulang. Hiks hiks, mama, kak Adam, Ale mau pulang" ucapnya dan air mata yang terus mengalir

Suara pintu yang berhasil di buka dengan paksa, Alea melihat dia dikelilingi orang tidak dikenal membuatnya tambah takut dan mengeratkan pelukannya pada kedua lututnya.

"Gue udah gi-l" gumamnya terpotong,karena rasa pusing di kepalanya dan kesadarannya perlahan memudar. Dia sempat merasa tubuhnya terangkat dan setelahnya semuanya gelap.

***

"Bar, gue denger adek lo pingsan di toilet" ucap Aidan

Bara yang mendengar namanya di sebut menoleh."Gak peduli gue,mau dia mati sekalipun juga gak masalah"

Albara valerio Winata, kakak kandung dari Ana dan juga membencinya. Karena sifatnya yang minim akhlak,dan suka membully Rachel Ananda putri,si pemeran utama wanita

Aidan menggeleng "Gila,mau sejahat apapun Dia,Ana tetep adek kandung lo Bar. Awas kualat nanti"

"Emang si Ana gimana bisa pingsan?" Tanya Arka penasaran.

"Gue denger dari anak anak,katanya pas bangun dari tidur dia kayak orang linglung. Terus di toilet juga dia teriak teriak" Jelas Aidan

"Alah paling cuma acting doang. Nyari sensasi" ucap Arka

Sedangkan salah satu pemuda hanya diam mendengarkan cerita teman temannya, meskipun dalam hati sedikit penasaran apa yang menimpa gadis antagonis itu dia, Samuel Alevi Grayson.

TBC!!!


World of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang