Happy reading!!!
Setelah meninggalkan Ana, disinilah mereka berada di rumah keluarga Winata. Ya,Gavin berbohong jika dia sibuk dan ada urusan,dia hanya malas berurusan dengan Ana begitupun temannya.
Toh mereka fikir Ana bisa pulang dengan taxi atau meminta sahabatnya untuk menjemputnya. Padahal mereka tidak tahu bahwa Ana bukanlah Ana yang mereka kenal.
"Tau gini,kenapa lo gak sekalian bareng Ana tadi?" Pertanyaan Aidan,mengalihkan perhatian mereka. Sejak kapan Aidan peduli dengan Ana,biasanya dia hanya diam saja ketika mereka membahas Ana maupun Rachel.
"Dan. Lo kok kayak peduli banget sama Ana?" pertanyaan Arkan seakan mewakili rasa penasaran mereka.
Aidan menghela nafas" Bukan gitu,gue cuma kasian aja dia tadi memohon banget lo anterin pulang Vin " ia menatap temannya satu persatu" lagian gue gak sebenci itu sama Ana" lanjutnya
"Lo lupa Dan,dia sering bully Rachel" tekan Arkan
"Itu masalah kalian,gue disini netral. Gue cuma ngutarain pendapat,gimana pun Ana itu cewe" ucapan Aidan membuat semuanya terdiam
"Udahlah,lagian dia punya uang sama hp. Paling bentar lagi pulang tu anak" ucap Bara berusaha untuk mencairkan suasana.
Aidan memang sosok yang tidak membenci Ana dan tidak berpihak pada Rachel. Meskipun terkadang dia merasa iba ketika Rachel di bully.
Namun Diakhir cerita akhirnya Aidan luluh juga dengan kebaikan dari Rachel,tapi dia sadar diri jika yang dipilihnya adalah Samuel.
Saat sedang asik,suara pintu yang terbuka menandakan kedatangan seseorang. Samuel dan lainnya menatap kearah pintu utama.
Saat melihat pelakunya mereka hanya diam tak berekspresi,lain hal dengan bara yang sudah tidak dapat mengontrol emosinya.
"Ehh lo."
Pemuda dengan pakaian yang culun dan berjalan menunduk menghentikan langkahnya,dan berbalik dengan takut takut kearah Bara yang berstatus kakaknya.
"I-iya bang" ucapnya gugup dan tangan yang bergetar"Berapa kali gue bilang. Kalau kita kita lagi di rumah,lo gak usah masuk lewat depan bangsat. Lo itu pembunuh" bentaknya
"Ma-maaf bang. A-aku fikir abang gak pulang"
Bara melangkah mendekat dengan senyum simriknya. Ia berdiri di hadapan adiknya,tapi sejak kapan bara mengakuinya sebagai adik. Dia Keenan,anak bungsu keluarga Winata yang tidak diketahui publik. Karena dia memang tidak diperkenalkan,hanya sebagian orang saja yang mengetahuinya.
Alasannya di benci,karena ibu mereka harus merenggang nyawa ketika melahirkan keenan. Dan tuan Winata dan kakak kakaknya beranggapan bahwa keenanlah penyebab kematian ibunya.
Bara menunjuk Keenan" Gue peringatin sekali lagi,jangan pernah nunjukin muka lo di hadapan gue. Paham?"
"PAHAM GAK?" Teriaknya dan segera dibalas anggukan dari keenan.
Bugh
Satu pukulan mendarat di rahang keenan,membuatnya tersungkur,rasa perih mulai menjalar di pipinya tapi rasa sakit ini tidak sebanding dengan kata kata Bara,yang menganggapnya pembunuh.
"Pergi lo!!"
Keenan berdiri dengan susah payah dan pergi dari sana,sebelum abangnya bertambah marah.
Teman teman Bara pun tahu alasan mereka berdua membenci Keenan,tapi tidak pernah ikut campur karena itu urusan keluarga mereka.
***
Sedangkan di halte terlihat seorang gadis yang masih memakai seragam namun penampilannya jauh dari kata rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Novels
Fantasy(Transmigrasi story) Alangkah baiknya jika follw sebelum membaca>< Aleana Azquina siswi SMA biasa yang tiba-tiba saja terbangun di ruang kelas yang dipenuhi oleh orang-orang asing. Padahal seingatnya dia hanya tidur di jam pelajaran bahasa Indonesi...