Happy reading!!!
Acara ulang tahun Rachel digelar di rumah Samuel tentu saja tanpa kedua orang tuanya, jika mereka tahu mungkin Samuel sudah di depak duluan dari rumah. Perlu diketahui orang tua Samuel sangat menentang hubungannya dengan Rachel.
Acara yang berlangsung di pinggir kolam nampak meriah, hampir seluruh siswa SMA Cakrawala hadir. Rachel dengan balutan dress selututnya terlihat bahagia apalagi ada Samuel di sampingnya.
"Ya ampun Ra, kamu cantik banget. Btw happy birthday," Ucap salah satu gadis
"Makasih, kalian nikmatin pestanya ya." Balas Rachel dengan wajah tersipu mendengar pujian dari teman kelasnya.
Rachel menerima banyak ucapan selamat dari tamu undangan, sesekali ia melirik ke arah pintu masuk menunggu seseorang.
"Kamu nunggu siapa, Ra?" Tanya Samuel
"Ana kak, acaranya udah hampir selesai tapi dia belum dateng." Balas Rachel dengan wajah murungnya. Samuel tak menjawab, dia sudah berusaha membujuk Ana untuk datang tapi entahlah dia juga tidak bisa memaksanya untuk tetap datang.
Tapi jika boleh Samuel berharap Ana tidak datang, ia tidak ingin acara Rachel menjadi kacau jika dia datang.
Tiba-tiba suasana hening, semua tamu undangan melirik ke arah pintu masuk dengan tatapan kagum dimana tiga gadis yang dikenal sebagai primadona SMA Cakrawala berjalan dengan anggun bahkan penampilannya mengalahkan si pemilik acara, siapa lagi kalau bukan Ana dan kedua sahabatnya.
Saat berada di depan pemilik acara mereka memasang senyum terpaksa dan menyodorkan hadiah "Selamat." Ucap Ana dengan wajah datarnya, berbeda dengan Rachel yang sudah memasang senyum bahagianya
"Makasih Ana udah dateng ke acara aku." Saat Rachel hendak memeluk Ana dengan sigap Kimmy menahannya
"Apa nih, gak ada acara peluk-pelukan," Sela Kimmy dengan raut tak sukanya.
Baru saja Rachel ingin membalas tapi Kimmy lebih dulu memberikan kadonya "nih, pesan gue kalo lo mau buka mending di dampingin sama pengawal lo. Siapa tau isinya kembaran lo."
"Nggak tau gue isinya apaan, soalnya gue dapet dari penjual misteri box." Ucap Adel.
Rachel menatap kepergian mereka dengan wajah tak suka, ia meremas kado yang ada di tangannya untuk menyalurkan emosinya.
"Puas banget gue liat ekspresinya kayak nahan boker." Ujar Kimmy disela tawanya
"Emang hadiah lo apa Kimmy? Memangnya kembaran Rachel apaan?" tanya Ana dengan wajah polosnya.
"Tadinya sih mau gue kasi uler, tapi takutnya gue di culik terus dimutilasi sama pawangnya kan ngeri," Balasnya dan sesekali menyantap hidangan yang disajikan.
"Jadi, isinya apaan?"
"Boneka jelangkung kayaknya."
"Nggak lo santet sekalian?" Celetuk Adel dengan santainya
Ana menatap ngeri kedua sahabatnya, sepertinya kebiasaan bullynya masih melekat apalagi jika menyangkut tentang Rachel.
"Udah deh, kenapa jadi bahas mistis gini sih." Bulu kuduk Ana seketika berdiri apalagi suasana malam yang dingin ditambah pemabahasan mereka tentang hal-hal ghaib, kalau 'mereka' denger kan bisa bahaya.
"Ana?"
"Kak Aga?" Ana dengan antusias menyambut Sagara yang sangat jarang terlihat, ia nampak gagah dengan balutan setelan jasnya. Ia berjalan menghampiri Ana dengan senyumannya.
"Kirain kamu nggak datang."
"Emang nggak mau dateng, tapi mereka berdua yang nyeret aku." Jawabnya dengan wajah cemberutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Novels
Fantasy(Transmigrasi story) Alangkah baiknya jika follw sebelum membaca>< Aleana Azquina siswi SMA biasa yang tiba-tiba saja terbangun di ruang kelas yang dipenuhi oleh orang-orang asing. Padahal seingatnya dia hanya tidur di jam pelajaran bahasa Indonesi...