18. Drama kantin!

15.4K 1.2K 18
                                    


Happy reading!!

Pagi ini Ana berangkat ke sekolah dengan lesu, bagaimana tidak ia baru pulang dari rumah sakit subuh tadi. Untung saja kedua abangnya tidak ada di rumah dan papahnya sedang keluar kota.

Lagi-lagi Ana menghela nafas berat ketika pekikan para siswi memenuhi koridor bahkan terdengar hingga parkiran, ketika para pangerannya datang dengan kuda besinya. Dan jangan lupakan tuan putri Rachel,

"Ahhh,,,Samuel ganteng banget."

"Sagara juga nggak kalah ganteng"

"Huwaa. Kak Veno culik aku dong!"

"Masya Allah, masa depan gue cerah banget"

"Dih halu lo ketinggian"

Begitulah kira-kira celotehan para fans-fans yang kurang kerjaan.

"Cih, kayak nggak pernah liat cowo aja"

Tanpa memperdulikan sekitar Ana tetap melanjutkan langkahnya menuju ruang kelasnya sendiri sambil menutup kedua telinganya.

Dan dari kejauhan para geng Galaksi memandang Ana dengan berbagai tatapan.

"Dia beneran berubah?" tanya Veno entah pada siapa

"Cih, nggak ada orang yang berubah dalam semalem, lo tau kan Ana ngejer-ngejer Samuel setaun lalu. Caper palingan " jawab Arkan.

"Awalnya gue juga mikir gitu, tapi ini udah beberapa minggu Ana udah nggak nempelin Samuel lagi dan ganggu Rachel." Celetuk Aidan

"Menurut lo gimana Bar?"

Bara hanya mengendikkan bahu tak acuh, ia tidak terlalu peduli apa yang menimpa adik perempuannya.

Sedangkan Rachel, sepertinya ia sedang menahan rasa kesalnya ketika pada anggota Galaksi malah membicarakan Ana dan mengabaikannya.

"Kak aku ke kelas duluan ya" ucap Rachel dengan lembut, selembut pantat bayi.

"Aku anterin" kata Samuel tak kalah lembut.

***"
Ana duduk dibangkunya dan menelungkupkan kepalanya, sepertinya ia akan tidur hingga jam pelajaran. Persetan dengan guru, ia benar-benar tidak bisa mengalahkan rasa kantuknya.

"Ana, masih pagi loh. Masa udah molor aja sih" kesal Kimy, padahal banyak hal yang mau ia pertanyakan. Seperti sejak kapan Ana peduli pada Keenan? Kimy dan Adel tidak bodoh untuk menyadari perubahan Ana sejak mereka berdua tidak masuk.

"Nanti ya Kimy, gue ngantuk banget. Mata gue berat banget, udah nggak bisa melek"

"Udah lo tidur aja, kalau gurunya dateng gue bangunin." Ucap Adel menengahi

"Tengkyuu besti, saranghae." Balasnya dengan tersenyum tentu saja dengan mata terpejam.

"Tapi Adel..."

"Udah, mending lo temenin gue ke perpus minjem buku" potong Adel sambil menyeret Kimy keluar kelas.

****

Seperti biasanya, kantin selalu ramai  dengan para murid yang ingin mengisi perut mereka. Tak jauh beda dengan Ana dan sahabatnya, sebenarnya ia sedang malas untuk ke kantin. Tapi, karena paksaan Kimy membuatnya pasrah. Ia hanya berharap tidak ada drama lagi, dan akan lebih baik jika ia tidak bertemu dengan para manusia menyebalkan itu.

Tapi sepertinya harapan Ana pupus seketika ketika melihat segerombolan pemuda berjalan ke mejanya dengan tatapan seakan-akan ingin melahapnya saat itu juga. Dan jangan lupakan seorang gadis seragam yang berantakan, rambut yang acak-acakan. Ahh...sepertinya Ana tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

World of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang