04

20.5K 1.5K 25
                                    

Happy reading!!!

Samuel melesatkan motornya membelah jalan ibu kota yang ramai sesekali menyalip dengan kecepatan tinggi,membuat pengendara lain marah,bahkan menyumpah serapahi Samuel,tapi dia tidak peduli.

Moodnya benar benar hancur sekarang.Dia meninggalkan acara makan malam dengan keluarganya,karena ayahnya yang terus menekannya untuk bertunangan dengan Ana atas permintaan Ana sendiri. Mengingat ucapan ayahnya,samuel semakin menambah kecepatan motornya. Tujuannya sekarang yaitu bescam,dia butuh menenangkan diri.

"Gimana,hubungan kamu sama Ana?"
Tanya papah Samuel

"Biasa aja pah"

"Kami berencana untuk melangsungkan acara pertunangan kamu sama Ana" Kata ibu Samuel sambil tersenyum.

Samuel yang mendengar ucapan ibunya menghentikan kegiatan makannya, dan menatap ibu dan ayahnya dengan kesal.
"Mah,pah. Samuel udah bilang dari awal,aku nggak akan mau bertunangan sama cewe ular itu"

Brak

Bram menggebrak meja" SAMUEL JAGA UCAPAN KAMU,ANA ITU ANAK TEMEN PAPAH"

Citra. Ibu Samuel mengusap lengan suaminya agar tenang,sungguh dia sangat sedih mendengar Samuel menolak bertunangan dengan Ana.

"Terserah apa kata papah,aku berhak nentuin temen hidup aku pah. Dan itu bukan Ana!"

"Papah nggak tau aja kelakuan dia di sekolah,dia iblis pah sering ngebully orang yang nggak salah"

"Pokoknya pertunagan itu akan tetap berlangsung. Kecuali Ana sendiri yang memutuskan"

"Shitt"

****

Samuel memarkirkan motornya di depan bangunan yang terlihat tidak terawat,tulisan dan gambar aneh mengiasi dinding menambah kesan bahwa bangunan itu memang tidak berpenghuni.

Tapi sebenarnya bangunan itu bisa dibilang markas Samuel dan teman temannya. Geng Galaxy,itu nama geng mereka.

Samuel menjatuhkan dirinya di kursi usang,sesekali menghela nafas. Dia benar benar pusing,menghadapi Ana. Dia sudah melakukan semua cara agar Ana menjauhinya,tapi nyatanya justru Ana semakin gencar mengejarnya.

Satu hal yang Samuel sesali seumur hidup,yaitu bertemu Ana. Jika saja saat itu dia tidak ikut dengan ayahnya berkunjung ke rumah keluarga Winata,mungkin sekarang hidup samuel akan sangat tenang dan bahagia dengan Rachel pacarnya.

"Sam. Ada masalah?kusut banget tu muka"

Veno Millian Grady pemuda blasteran Indonesia-Belanda dia sangat suka mengganti warna rambutnya,dan sedikit misterius,dalam novel pun tidak banyak diceritakan tentang siapa veno karena penulis hanya fokus dengan kisah asmara antara samuel dan Rachel.

Sifatnya yang kadang dingin,kadang humbel,dan polos. Sedari tadi dia terus memperhatikan Samuel yang terlihat frustasi.

"Di cuekin Rachel?" Tanya Arkan,Samuel hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Ana?" Tebak Aidan.

"Dia buat masalah lagi Sama Rachel?"

Arkan sangat mudah tersulut emosi,jika itu bersangkutan dengan Ana. Entah apa alasannya mengapa Arkan begitu membenci Ana.

"Bukan gitu. Bokap minta gue tunangan sama Ana"

"Trus lo mau?"

"Engga lah,gila lo. "

Arkan mengangguk"Bagus deh. Jangan sampai lo nyakitin Rachel"

Dahi samuel mengerut,merasa ada yang aneh dengan Arkan. Mereka semua memang menyayangi Rachel,bahkan rela melakukan apa pun agar Rachel bahagia. Tapi menurutnya Arkan terlalu berlebihan,mungkin dia juga mencintai Rachel? Samuel menggeleng mana mungkin Arkan menyukai Rachel, sedangkan dia sangat mendukung hubungan mereka.

World of NovelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang