Happy reading
Seorang pria setengah baya jatuh tersungkur di lantai berdebu dengan beberapa luka di tubuhnya. Dasi yang masih bertengger rapi dilehernya lengkap dengan jas formalnya, ia berdiri dengan susah payah rasanya kakinya patah hingga ia tidak bisa merasakannya.
Tubuhnya kembali bergetar ketika suara langkah kaki mendekat ke arahnya, dengan pencahayaan yang remang-remang lelaki itu tidak dapat melihat jelas siapa yang sudah menculiknya dan membawanya ketempat kumuh seperti ini.
Satu yang terlintas di fikirannya, bahwa saat ini ia sedang dalam bahaya. Suara derap langkah kaki itu semakin jelas.
"SIAPA KAMU, HAH!!" Teriaknya
"KAMU TIDAK TAHU SIAPA SAYA? S-SAYA BISA MENGHANCURKAN KAMU JIKA SAYA BERHASIL KELUAR DARI SINI. " Ia terus mengancam, tapi sepertinya perkataanya tidak berpengaruh sama sekali pada pemuda di hadpaannya.
Ketika cahaya lampu mengenai wajah dari pelaku, lelaki yang diketahui seorang perdana menteri itu tampak sedikit merasa lega ketika yang dihadapannya hanya seorang pemuda.
Ia tertawa remeh " heh anak muda, sebaiknya kamu lepaskan saya sekarang juga sebelum kamu menyesal."
Mendengar itu, pemuda tersebut menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Asal kamu tahu, saya bekerja sama dengan THE KING. Kamu pasti tahu mereka, dan mereka tidak akan melepaskan orang yang menyakiti orang-orangnya."
Seketika tawa pemuda itu pecah, membuat lelaki itu tampak kebingungan. Apa ada yang salah dengan perkataannya.
"Hei pak tua, sepertinya kau terlalu percaya diri. Ahh, dan kau melupakan satu hal" pemuda itu menatapnya dingin sebelum melanjutkan ucapannya. "Mereka juga bisa melenyapkan sekutu jika mereka berhianat."
"K-kau, b-agaimana bisa kau mengetahuinya?"
"Ck. Membosankan, hei tentu saja aku mengetahuinya. Aku adalah ketuanya." Ucap Yuda jengkel. Hei apa katanya, dia bekerja sama dengannya tapi tidak bisa mengenalinya.
Jangan di tanya lagi ekspresi dari lelaki tua itu, matanya melotot seperti akan keluar dari tempatnya.
"T-tuan, ampuni saya. S-saya benar-benar tidak mengenali anda." Ucapnya sambil berlutut, ia bahkan melupakan rasa sakit pada sekujur tubuhnya.
Yuda hanya memutar bola matanya malas, dia sangat muak melihat orang penjilat sepertinya.
Tanpa ampun ia kembali memukul lelaki tua itu dengan tongkat bergerigi.
"T-tuan, apa salah s-saya?"
"Dasar udah tua pikun lagi. Lo udah nipu gue, bangsat. Lo fikir bisa nyeblosin kita ke penjara. Hah!!"
Masih ingat, ia adalah perdana menteri yang menjebak Yuda dan organisasinya di inggris. Tentu saja kepulangan Alex dan Haga membawa serta pria serakah itu.
"Jefan, Alex"
Kedua anggotanya segera menemui ketuanya saat nama mereka dipanggil.
"Ada apa bos?" tanya Jefan.
"Eksekusi dia."
"Siap bos" ucap mereka bersama.
"Saatnya mengucapkan selamat tinggal pada dunia kakek tua" ucap Jefan dingin, dan sejak itu negaranya digemparkan berita hilangnya perdana menteri mereka yang misterius.
Sadis, kejam, tidak memiliki belas kasihan bagi siapa saja yang berani mengusik mereka. Sepertinya kata-kata itu belum cukup menggambarkan bagaimana mereka. The King, seperti namanya mereka dikenal hampir di seluruh dunia bawah atau dunia gelap. Tapi bukan hanya di dunia bawah, mereka juga dikenal di sebagai pembisnis gila. Tidak ada yang tidak mengenal mereka, bahkan anak SMA yang berandalan pasti tahu siapa The King.
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Novels
Fantasia(Transmigrasi story) Alangkah baiknya jika follw sebelum membaca>< Aleana Azquina siswi SMA biasa yang tiba-tiba saja terbangun di ruang kelas yang dipenuhi oleh orang-orang asing. Padahal seingatnya dia hanya tidur di jam pelajaran bahasa Indonesi...