"...Berger, kentang goreng, cola, ajipp pesenan siapa ini heh? Kenapa kebaratan pisan ini makanannya? ––SOK PESEN APALAGI BURUAN? Keburu di checkout nih pesenannya!"
Selesai Bambam membacakan satu persatu pesanan makanan yang ada di ponsel di genggamannya, rombongan muda mudi yang duduk lesehan di bawahnya kini berlomba-lomba menyebutkan deretan nama makanan juga minuman yang di inginkan mereka.
"Pizza dong pizza, yang pinggirannya bulet-bulet pake keju meler..."
"Jangann! Yang pinggirnya krispi aja, yang krekes, mantap."
"Mau corndog dong yang manis buat aku."
"Aku juga mau dong! Yang asin tapinya, kalian ikut gak?"
Eunha menyumbat dua kupingnya dengan jari telunjuk, lalu beranjak menghampiri Bambam, yang setelahnya menginterupsi kehebohan tadi dengan menyilangkan dua tangannya di atas kepala,
"STOP! CLOSE ORDER! Pesanan kalian mulai aneh-aneh. Makin dibiarin malah makin melunjak kalian tuh. Kasian atuh itu pak Dokternya kalau kalian porotin! Nasi uduk aja udah."
"Laaahhhh gak asik ah!"
Eunha melotot, lalu berkacak pinggang, "NASI UDUK, ATAU GAK SAMA SEKALI!"
Jaehyun ketawa kecil aja ngeliat adiknya kini sibuk ngoceh di tengah-tengah mereka, "Santai aja neng. Sok udah pesen lagi pesen, puas-puasin. Mumpung lagi gede nih isi dompetnya."
"Halah gaya pisan dasar Dokter gadungan! Kemaren gue minta jajan gak di beliin! Pilih kasih lo!" seru June ngelempar tisu yang ia ambil sembarangan dari lantai.
Rose ngeraih tisu tadi lalu di lempar balikkan ke arah June dengan kesal, "Kamu juga ngotak kali Jun! Orang dimana-mana minta jajan cemilan atau apa, ini mintanya di traktir mobil! Ya kalau aku jadi Jaehyun juga ogah beliin kamu mobil cuma-cuma! Mending beli makan, kenyang!"
Jaehyun menarik bahu Rose, menyenderkan punggung keduanya di kaki kursi, lalu melirik June dengan sebelah bibir yang terangkat ke atas.
"Ck, serah!" Decak June sebal, mengumpati Jaehyun dalam hati, gara-gara Rose lebih memihak Jaehyun daripada dia.
"BARACOT!–– Yaudah ya checkout buruan sini, laper nih!" seru Jungkook ikut bergabung di depan, merampas ponsel milik Bambam dan mengotak-atik layanan pesan antar makanan online.
"EH BENTAR~ Ini mamangnya nanya alamat heh!" seru Jungkook menginterupsi kerumunan yang baru saja hendak membubarkan diri.
Bambam mendecak, "Kan udah di tandain di mapsnya tadi."
"–Punteun kang/teh layar hape saya rusak, jadi gak bisa lihat petanya. Boleh minta alamatnya aja? ––Gitu cenah!" Eunha memperlihatkan isi pesan yang masuk dari roomchat bersama driver onlinenya.
Mina merengut sedih, "Ih kasian jam segini masih cari nafkah, tapi hapenya malah rusak."
Mingyu terkekeh kecil, lalu kembali melirik ke Jungkook yang lagi-lagi meminta alamat mereka, "Yaudah sih tulis aja alamatnya, repot amat!"
Jungkook memutar bola matanya malas, "Tau aing juga! Maksudnya ini gue gimana nulis alamatnya? Nyebutnya gimana? Gang apa kita teh, apa namanya cik?"
Tiba-tiba suasana yang sedaritadi ramai seketika menjadi hening, baru ingat juga mereka berpuluh-puluh tahun tinggal di dalam Gang buntu ini, belum pernah Gangnya punya nama. Padahal udah berkali-kali di selametin, nama doang gak ada.
"Gilaaa, baru ingat gue tinggal di Gang tanpa nama." Celetuk Bambam menimbulkan decakan kesal dari yang lain.
"Tulisin aja nama Gang yang dulu gak jadi dipake." Usul June kalem.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KITA || 01L 02L ft 97L [SQ Anak Gang]
Fanfic"HEH anjing! Ini apaan lembek-lembek gin--" "RANIA IIHH BUANG! KODOK ITU!" "ANJ--AAHHH ADEL JIJIKKK!" "MANA WOY! AWAS!" "ITU LONCAT KE BUNDA UNA!" "AAAIIHHH JUNGKOOK!" "WOYY LONCAT LAGI!" "SALSA JAUH-JAUH!" "AAAA BANG BIMA USIR!" "OGAH! RANIA AMBI...