Apakah dunia ingin kita bahagia?
Ini tentang mereka, kedua anak yang berbeda genre, tetapi sudah terikah sesuatu yang sakral sejak berumur 10 tahun. Di saksikan oleh orang tua dan sahabatnya.
Ini bukan perjodohan, tetapi perjanjian.
"Aku akan berha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Aku tak tau bagaimana perasaan ini tiba-tiba saja muncul.
Aku diam membeku saat tangan mungil nan dingin ingin menggenggam tangan ku yang kekar.
"Aku sudah lelah." gadis mungil samping ku menggenggam tangan ku erat.
"Kamu benar-benar mencintaiku?" tanyaku tanpa menatapnya.
Aku tertawa dalam hatiku saat mendengar pertanyaan ku sendiri, padahal aku sudah tahu jawabannya, tapi ntah kenapa, sehari saja gadis itu tak mengungkapkan perasaannya, hatiku menjadi takut.
Aku takut dia tidak mencintaiku lagi.
"Aku mencintaimu, sampai kapanpun." jawabnya tegas dan lembut.
Aku menatap celana biru tua yang menutupi kaki panjangku. Ini hari terakhir ku memakai seragam ini, karena aku akan mengganti celana sekolah ini dengan celana sekolah KING INTERNASIONAL HIGH SCHOOL.
"Tapi kita tidak bisa bersama." ujarku mencoba untuk datar. Walau dalam lubuk hatiku, aku sangat ingin mengaku jika aku juga mencintainya.
"Ya, aku tau, kamu belum mencintaiku, dan jika suatu saat nanti kita menjadi pasangan hidup yang ku dambakan selama ini, itu artinya, pernikahan itu atas dasar perjanjian. Bukan cinta." ujarnya seraya memainkan ibu jari ku.
"Kita berbeda, perasaan mu dan perasaan sangat jauh berbeda." lanjutnya dengan tatapan sayu.
Ingin sekali aku berteriak di depan wajahnya jika aku juga mencintainya, tapi ego ku dan gengsi ku terlalu tinggi.
"Ya, kita memang berbeda Queen, kau berjuang mati-matian untuk mendapatkan hati dan kasih sayang ku, sedangkan aku mati-matian mempertahankan ego ku untuk tidak mengungkapkan yang sebenarnya. Bahwa aku mencintaimu, sama seperti aku mencintai seorang Aida."
Dia menatapku dengan mata yang memerah dan berair.
Aku membenci jika air matanya keluar, aku membenci orang yang ku sayangi menangis!
Cuppp.
Aku membeku saat mendapat kecupan itu.
Tanpa aku sadari, dia sudah tak ada di samping ku. Gadisku pergi setelah mengambil first kiss ku.
Dan sejak hari itu, aku tak pernah melihatnya lagi!
