~~Mansion Aidan?~~

12.4K 614 4
                                    

⚠ WARNING ⚠

!!! FOLLOW AUTHOR !!!

***

HAPPY READING

Queen membulatkan matanya kaget melihat Aida tertidur dengan keadaan tengkurap dan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queen membulatkan matanya kaget melihat Aida tertidur dengan keadaan tengkurap dan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya. Tapi itu tak lama saat Aida bergerak gelisah dalam tidurnya, sudah dipastikan jika gadis itu kepanasan. AC yang tak dinyalakan, jendelan yang tertutup rapat membuat udara tak masuk ke kamar itu.

Queen berjalan dengan pelan, kemudian membuka sepatu Aida dengan hati-hati, takut gadis itu terganggu, setelah kedua sepatu dan kaos kaki Aida terlepas, tiba-tiba saja ponselnya bergetar.

ATM sang ratu.

"Dan." panggilnya dengan tatapan yang masih tertuju pada benda pipih yang berada di tangannya.

"Tolong bukain baju Al, abis itu lepas ikat pinggangnya, gue mau angkat telpon dulu." setelah mengatakan itu, Queen langsung keluar dari kamar tamu, dia ingin mengangkat telfon dari sang Ayah.

"AC-NYA JANGAN LUPA DINYALAIN DAN!"

Aidan menatap keempat sahabatnya, bagaimana caranya dia membuka baju saudarinya sendiri? Itu tidak mungkin dia lakukan.

"Bukain aja, mungkin dia pake baju dalam." kata Danial dengan raut wajah yang datar.

"Iya, kita nggak liat kok." lanjut Kenzie dengan kepala yang ditundukkan ke bawah, begitupun Rayan.

Aidan menghela nafas, kemudian memperbaiki posisi tidur Aida dan dengan pelan, laki-laki itu membuka kancing atas baju saudarinya. Setelah terbuka sepenuhnya, tubuh mungil Aida masih dilapisi baju dalam berwarna hitam.

"Aku kangen banget sama kamu." lirih Aidan setelah membuka ikat pinggang adiknya.

"Kenapa kamu nggak mau kembali ke sini?" Aidan mengelus kepala Aida dengan sayang.

"Dan sabar yang lo." ucap Rayan.

"Kita keluar yuk." bisik Danial pada Rayan dan Kenzie, laki-laki itu tahu jika Aidan pasti membutuhkan ruang dengan adiknya.

"Mereka butuh waktu." jelas Danial saat melihat tatapan bingung dari kedua laki-laki itu.

Sedangkan Ezel hanya diam.

Rayan dan Kenzie kompak mengangguk, kemudian mereka berempat keluar dari kamar itu, meninggalkan Aidan yang terus menatap wajah cantik adiknya yang saat ini sudah berubah. Wajah mereka sudah sangat jauh dari kata mirip.

Aidan terdiam menatap wajah damai Aida yang tertidur pulas, laki-laki itu mengingat kejadian tadi di sekolah.

Flashback on.

Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang