~~Perkara Daster dan Balas Dendam!~~

3.9K 225 12
                                    

⚠ WARNING ⚠

FOLLOW AUTHOR !!!

***

HAPPY READING...

Beberapa bulan berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan berlalu.

"Aaaa, pake ini sayang." rengek Queen seraya menyerahkan selembar kain tipis pada suaminya itu.

Bumil cantik itu mengusap perutnya yang sudah memasuki bulan kelima. Kemarin mereka dari rumah sakit untuk memeriksa kandungan, dan dokter mengatakan bahwa kandungannya baik-baik saja.

Awalnya Queen berharap anaknya akan kembar, tapi ternyata tidak.

"Jangan mulai deh Ay, aku mau ke markas lho. Nggak mungkin pake daster sayang."

"Kamu nggak sayang sama baby?"

"Aku sayang, tapi permintaan kamu ituloh Ayyy."

Dengan kesal, Queen keluar dari kamar dan membanting pintu itu dengan kasar.

Brakk

Aidan menghela nafas berat, jika sudah begini sifat Queen sebagai anak manja dan sensitif keluar.

Cklek

"Hiks hiks hiks."

"Ayyy,"

"Udah sana, jangan deket aku! Malam ini kamu tidur di luar aja! Jangan sama aku! Kalo perlu, nggak usah pulang!" kesal Queen.

Bumil cantik itu menenggelamkan wajahnya pada bantal untuk mereda tangisnya yang sudah pecah sedari tadi.

Aidan dengan perlahan mendekati istrinya itu, kemudian ikut berbaring dan memeluk tubuh mungil Queen dari samping.

"Jangan gini, kasian baby-nya. Coba ngadep sini, liat aku." ujar Aidan dengan lembut.

Dengan pelan Queen mengikuti perkataan suaminya dan menatap Aidan dengan mata yang sembab.

"Kenapa nangis hmm?"

"Ka-kamu jahat hiks." kata Queen, kemudian memeluk Aidan erat, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher laki-laki itu.

"Ayyy, aku bukannya jahat, tapi aku lagi ada urusan di markas, makanya buru-buru dan nggak bisa nurutin kemauan kamu saat ini." jelas Aidan lembut.

Queen yang mendengar penjelasan Aidan hanya diam dan terus saja mengatur nafasnya yang tidak teratur karena menangis.

"Sekarang tidur yah. Aku temenin."

Queen hanya diam, menikmati setiap elusan Aidan pada punggung dan kepalanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang