~~Altharioza;)~~

11.2K 607 14
                                    

⚠ WARNING ⚠

!!! FOLLOW AUTHOR !!!

***

HAPPY READING

Seorang laki-laki menginjakkan kakinya di super marker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang laki-laki menginjakkan kakinya di super marker. Dia akan membelikan coklat untuk adik tercintanya itu, adiknya mengatakan jika dia ingin memakan coklat yang tidak membuat gendut. Emangnya ada?

Setelah membeli semua macam coklat yang jumlahnya hampir puluhan jutaan rupiah, Aidan langsung keluar dari tempat itu.

"Appa!" Aidan yang baru saja keluar dari super market langsung terlonjak kaget.

"Appa." kata seorang bayi laki-laki memeluk kakinya.

Siapa bayi ini?

Kenapa sangat berani memanggil Aidan Appa?

Siapa ibunya?

"Kamu sama siapa ke sini?" tanya Aidan berjongkok di depan bayi.

"Amma." tujuk bayi itu pada sesuatu yang membuat Aidan semakin bingung.

Aidan menggendong bayi mungil itu, kemudian berjalan ke arah kerumunan yang berada di tengah jalan. "Ini ada apa yah?"

"Itu mas, korban tabrak lari." jawab pria itu, membuat Aidan mengangguk mengerti.

Aidan menerobos masuk, membuat bayi di gendongannya berteriak histeris. "AMMA HIKS."

"To-long ja-ga di-dia."

suara itu membuat Aidan menunduk, menatap wanita yang berumur sekitar 23 tahun.

Aidan menurukan anak itu dari gendongannya, sedangkan bayi mungil itu langsung memeluk korban tabrak lagi tersebut. Baru saja Aidan ingin berdiri, tiba-tiba saja wanita itu menahan tangannya.

"To-long ja-ga dia, sa-ya ha-mil di lu-ar ni-kah, ke-keluarga sa-ya nggak ma-mau anggap dia." kata wanita itu kesusahan.

"Sa-saya mohon."

"Na-namanya Altharioza."

Tatapan wanita itu beralih pada putranya. "Am-ma sa-yang Altha, baik-ba-ik sa-ma Appa y-yah."

Tepat saat itu juga, wanita tersebut menghembuskan nafas terakhirnya, sementara bayi laki-lakinya itu terus menangis sesenggukan memeluk leher ibu-nya yang telah tiada.

"Bawa istrinya ke rumah sakit mas." ujar seorang ibu-ibu seraya memukul bahu Aidan.

"Saya masih sekolah bu, saya juga nggak kenal sama wanita ini." balasnya dingin.

"Pak, tolong bawa wanita ini ke rumah sakit King." lanjut Aidan, kemudian menggendong bayi laki-laki itu.

"Appa hiks, Amma." tunjuk bayi laki-laki itu pada ibu-nya yang diangkat oleh semua orang ke arah ambulance.

Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang