~~Mental Danial? Dan Kejadian di Rooftop ~~

9.4K 499 3
                                    

⚠ WARNING ⚠

!!! FOLLOW AUTHOR !!!

***

HAPPY READING


Brum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Brum

Brum

Brum

Suara bising itu mengalihkan pandangan seluruh murid KING INTERNASIONAL HIGH SCHOOL, tiga mobil sport dengan warna yang berbeda dan empat motor sport memasuki area sekolah.

Pemilik kendaraan itu kompak turun dari mobil dan motor mereka, membuat para murid memekik tertahan. Mereka benar-benar keren.

Sementara Aida yang benci akan posisi seperti ini langsung pergi begitu saja, dia benci melihat Zeva dan Ezel bermesraan. Dan Queen menyadari itu.

Gadis itu memencet Spy Microphone yang terpasang indah di telinganya, tapi tertutupi oleh rambut. "Prepare one person, and bring it to the rooftop. Now!"

"Lo ngomong sama siapa?" tanya Aidan yang berada di samping Queen.

"Nggak." jawab Queen tanpa menatap suaminya karena sedang fokus pada ponselnya, gadis itu sedang menyuruh Aida agar ke rooftop.

Queen tahu, jika dalam keadaan seperti ini, Aida akan melukai dirinya sendiri, dan Queen tidak ingin itu terjadi lagi, karena luka semalam belum sembuh.

"Mommy cenapa innalin Amala?" tanya gadis kecil itu yang berada di gendongan Rayyan.

"Mommy pengen ke toilet makanya buru-buru." jawab Queen berbohong.

Amara dan Altharioza di bawa ke sekolah karena kedua anak itu menangis tidak ingin di tinggal.

"Ke kelas yuk." ajak Zeva tak sabar.

Satu bulan berlibur di negara orang mungkin sudah cukup bagi Zeva.

Zeva sebenarnya masih kelas satu SMA, tapi dia merengek kepada Zayan agar sekelas dengan Aidan dan yang lainnya, jadi, mau tak mau Zayan menurutinya.

"Kalian duluan aja." ujar Danial, kemudian matanya mengode Ezel dan Aidan.

"Oke."

Kedua gadis itu kemudian jalan beriringan, tak ada percakapan, Queen sibuk dengan ponselnya, sedangkan Zeva menyapa setiap orang yang menyapanya juga.

"Gue duluan, nih Amara." kata Rayyan, kemudian memberikan Amara kepada Danial dan pergi.

"Gimana nih?" tanya Danial bingung.

"Kita mau tawuran, nggak mungkin ngajak nih bocah." sambungnya.

"Awulan? Amala mo itut." serunya senang.

Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang