⚠ WARNING ⚠
!!! FOLLOW AUTHOR !!!
***
HAPPY READING...
Queen menatap ponselnya yang terus saja bergetar sedari tadi, wanita cantik itu sudah sangat gemas dengan pesan dan panggilan yang masuk ke dalam hp-nya.
Saat ini, Queen tengah berdiri di ruang tamu seraya menunggu yang lainnya untuk pulang ke Indonesia.
"Ishhh, lho bisa diem nggak sih?" katanya kesal pada ponselnya yang berada di tangan kanannya.
"Banting aja."
Mendengar saran itu, tanpa berpikir panjang, Queen langsung melempar ponselnya ke lantai kamar.
Brakk
"Lha? Beneran di banting?"
Seorang gadis yang menyandang status sebagai pacar Ezel itu membulatkan matanya sempurna saat melihat benda pipi milik Queen sudah hancur di depan matanya.
"Lha? Kata lo kan banting, yaudah gue banting." balas Queen seadanya.
"Sayang sama duitnya Queen."
"Tapi gue lebih sayang sama mental gue dari pada sama hp itu."
"Ck, lo kayak lagi ada masalah aja sama orang, dasar bumil nyusahin!" dumel Zeva.
"Apa? Lo ngomong apa hah?" tanya Queen yang mulai tersulut emosi.
"Lo budek yah?"
Plak
Ingat! Ibu hamil itu sangatlah sensitif.
Zeva menoleh ke samping, tangan kirinya memegangi lengan bagian kanannya yang telah di tampar oleh Queen. "Lo!"
"Kenapa?" tanya Queen dengan nada yang marah.
"Gue laporin lo ke Ayah."
"Emang Ayah bakalan percaya sama lo? Semua cctv yang ada di rumah ini, ada di hp gue. Lo nggak bakalan bisa nunjukin bukti." dengan nada yang sangat tinggi dan sombong, Queen mengambil satu ponselnya lagi yang berada di atas nakas dan menunjukkan rekaman cctv di saat Queen menampar lengan Zeva.
"Ups, udah gue hapus, lo yang sabar yah."
"Lo!" Zeva dengan lancang menunjuk wajah cantik Queen dengan jari telunjuknya.
"Apa?" tantang Queen.
Plakk
"ZEVA!"
Dengan cepat, Queen dan Zeva menoleh mendengar teriakan itu.
"K-kalian?"
"Maksud lo apa hah?" tanya Aidan dengan nada yang sangat marah.
"Gu-gue nggak sengaja Dan." jawab Zeva gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aidan 'Perfect Appa' -END-
Ficção AdolescenteApakah dunia ingin kita bahagia? Ini tentang mereka, kedua anak yang berbeda genre, tetapi sudah terikah sesuatu yang sakral sejak berumur 10 tahun. Di saksikan oleh orang tua dan sahabatnya. Ini bukan perjodohan, tetapi perjanjian. "Aku akan berha...