~~ Ulang tahun Aidan! ~~

5.9K 341 17
                                    

WARNING ⚠

!!! FOLLOW AUTHOR !!!


***

HAPPY READING...

Hari ini mereka memutuskan untuk pulang ke jakarta, mengingat nanti malam adalah hari ulang tahun Aidan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini mereka memutuskan untuk pulang ke jakarta, mengingat nanti malam adalah hari ulang tahun Aidan. Dan juga, sudah tiga hari mereka liburan di puncak.

"Halo Bunda,"

"Kalian udah jalan pulangkan?" tanya Anjani di seberang sana.

"Iya Bun, mungkin sampenya agak sorean."

"Yaudah, kalo gitu, kalian langsung ke gedung aja. Nanti siap-siapnya di sini."

"Terus baju pestanya gimana Bun?" tanya Queen seraya naik ke atas motor Aidan dengan Altharioza yang berada di gendongan Aidan.

"Bunda sama Bunda Callista udah siapin semuanya, kamu tenang aja."

"Oke Bunda, udah dulu yah."

"Iya, hati-hati Queen."

"Iya Bun."

Queen mematikan panggilan itu, kemudian tangannya terulur ke depan untuk memeluk pinggang suaminya. "Altha berat nggak yang?" tanya Queen memegang kaki mungil Altharioza yang terbalut kaos kaki dan sepatu.

"Nggak kok,"

Aidan menjawab seadanya, kemudian mulai menjalankan motornya. Sebenarnya Aidan ingin naik mobil, mengingat ada Altharioza. Tapi bayi berumur satu tahun itu tidak ingin naik mobil. Jadilah mereka naik motor.

Aidan bahkan menggunakan gendongan bayi agar Altharioza tidak banyak gerak di depannya.

Sementara itu, di belakang motor Aidan, ada mobil alpart miliknya yang di bawa oleh Kenzie, Sera, dan Amara. Sebenarnya Kenzie ingin naik motor, agar bisa menikmati indahnya puncak, tapi Amara demam, jadilah mereka naik mobil.

"Amara gimana Ser?"

"Masih panas banget Zie. Aku takut dia kenapa-napa."

"Mommy,"

"Amara?" Sera memberikan jarak antara dirinya dengan Amara. Wanita cantik itu menatap wajah mungil Amara yang memejamkan mata dengan keringat yang membanjiri dahinya.

"Mommy," Amara mengigau, kerutan di keningnya menandakan jika gadis kecil itu sedang mimpi buruk.

"Ini Onty Sera, sayang." Sera mendekap tubuh mungil itu, entah kenapa, dia menjadi mudah menangis karena merasa kasihan kepada orang lain.

"Kita ke rumah sakit aja?" tanya Kenzie, tangan laki-laki itu terulur mengelus rambut panjang Sera.

"Kata Queen, Amara nggak suka rumah sakit, biar rawatnya di mansion Aidan aja." balas Sera.

Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang