~~Penjelasan,~~

8.8K 508 4
                                    

⚠ WARNING ⚠

!!! FOLLOW AUTHOR !!!

***

HAPPY READING


Aidan berjalan keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri, dengan handuk yang melilit pinggangnya untuk menutupi aset berharganya, Aidan duduk tepat di samping istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aidan berjalan keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri, dengan handuk yang melilit pinggangnya untuk menutupi aset berharganya, Aidan duduk tepat di samping istrinya.

"Ratu." Aidan mengelus rambut panjang istrinya.

Wanita cantik itu terlihat sangat lelah dalam tidurnya.

"Enghh."

"Bangun dulu, kamu belum makan siang. Aku mau ke markas Alcatraz juga."

"Kamu pergi aja, aku masih ngantuk."

"Tumben, ini udah sore lho." kata Aidan, tangan kekarnya tak henti-henti mengelus rambut Queen.

"Ck, aku dari korea ke sini hampir delapan jam, di pesawat aku nggak tidur karna ngurusin masalah Adelio. Terus pas sampe, kamu malah tegang waktu liat video Sera di perkosa. Kita main lima jam setelah Adelio di tangkap polisi Dan. Capekkk, pengen tidur."

Aidan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, menatap wanitanya yang masih di bungkus selimut. Kenapa mulut wanitanya sangat frontal?

"Aku baru istirahat setengah jam, tapi kamu udah bangunin aku Aidan." kesal wanita itu, mata cantiknya terpejam, tapi bibirnya bergetar. Seperti ingin menangis. "Ini juga, kenapa panas banget." Queen menyibak selimutnya, sehingga menampakkan sesuatu yang menguji iman Aidan.

Jika kalian berfikir jika Queen tidak mengenakan baju, maka kalian salah besar, karena sebelum mandi, Aidan menyuruh Queen untuk memakai tanktop. Bukan menyuruh, lebih tepatnya memakaikan.

Cklek

Aidan dengan sekali gerakan langsung membangunkan Queen dan memeluknya erat saat pintu terbuka.

"Eh- Astagfirullah!"

Brakk

Laki-laki yang tadi langsung menutup pintu kencang, dalam hatinya, laki-laki itu terus beristigfar.

"Hampir aja kak King liat punya aku Ay." bisik Aidan pelan. Matanya memancarkan kegelisahan karena dadanya yang polos dan dada Queen yang dilapisi kain tipis bersentuhan.

"Kamu tidur gih, aku mau ke markas."

Queen yang masih syok hanya diam termenung, otaknya masih blank. Tapi rasa kantuknya lebih mendominasi, jadi dia memutuskan untuk menutup matanya saat Aidan kembali membaringkan tubuh di kasur.

"Kalo di biarin, bisa-bisa punya gue di liat orang lain lagi." menolog Aidan pelan setelah memastikan Queen tertidur dengan nyaman.

Laki-laki itu kemudian memutuskan untuk mengambil baju kaosnya yang tergeletak begitu saja di samping kasur, kemudian memakaikannya kepada Queen.

Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang