~~Ngidam yang menyiksa!~~

9.4K 519 16
                                    

⚠ WARNING ⚠

!!! FOLLOW AUTHOR !!!

***

HAPPY READING

Siang ini, Queen baru saja menginjakkan kakinya di mansion keluarga Aidan setelah semalam dia pergi menyusul Aida

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini, Queen baru saja menginjakkan kakinya di mansion keluarga Aidan setelah semalam dia pergi menyusul Aida.

Memang benar, semalam, dia menyusul Aida karena khawatir tentang kondisi sahabatnya itu.

Wanita itu fokus pada ponselnya, ntah apa yang dia perbuat dengan ponsel itu.

Aida;

Udah gue kirim

“AMMA!”

“ONTY!”

Baru saja Queen ingin keluar dari room chatnya dengan Aida, tiba-tiba saja terdengar suara Amara dan Altahrioza yang sedang bermain dengan Aidan di ruang tamu.

“Hai sayang.” Sapa Queen seraya mengecup pipi Amara dan Altharioza secara bergantian. Kemudian menyimpan ponselnya di atas meja.

“Aku nggak nih.” Goda Aidan.

“Udah tua!” ketus Queen, tapi di balik kata-kata ketusnya itu, dia tiba-tiba saja duduk di pangkuan suaminya. Bukan pangkuan, lebih tepatnya di antara kedua kaki Aidan, karena laki-laki itu duduk di karpet dengan kaki yang di lebarkan.

“Elusin perut aku Dan, baby katanya kangen.”

Baby yang kangen atau kamu, hmm?”

Ba-baby ko-

ONTY ANGAN UDUK CITU! CUMA AMALA CAMA DEDEK EMESYH YANG OLEH!” pekik Amara, membuat Queen semakin gencar menggoda Amara dan Altharioza.

Queen dengan sengaja menarik tangan Aidan agar memeluknya dari belakang. “Kenapa nggak boleh? Appa mu ini punya Onty.”

“HUAAA! NO! NO! NO!” Altharioza merangkan mendekat ke arah Aidan dan Queen.

“Hiks hiks hiks,” mata bayi berumur satu tahun itu memerah, kemudian sedikit demi sedikit pipinya mulai berair karena air mata.

“Appa hiks.”

No! Ini punya Amma, kamu main gih sama Amara.”

Sepertinya Queen sangat menyukai jika melihat Altharioza dan Amara marah.

Pipi, hidung, dan mata kedua anak itu memerah. Astaga! Kenapa mereka sangat lucu? Batin Queen gemas.

“Nakal banget sih sayang.” Bisik Aidan.

Laki-laki itu juga gemas dengan wajah kedua anak di depannya.  

HUAAA, ONTY AHAT HIKS!”

Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang