~~Sulawesi?~~

2.9K 141 2
                                    

⚠ WARNING ⚠

!!! FOLLOW AUTHOR !!!

***

HAPPY READING...

"Kalian udah siap?" tanya Anjani kepada anak-anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian udah siap?" tanya Anjani kepada anak-anaknya.

Wanita itu menatap maid yang menyeret beberapa koper untuk di bawa keluar.

"Udah Bun." jawab Queen.

"Yaudah, kalo gitu kalian ke mobil duluan. Ntar Bunda sama Ayah nyusul."

Queen, Aidan dan abang Rayyan berjalan keluar. Ketiganya masuk ke dalam mobil. Abang Rayyan di depan bersama supir, di kursi tengah nantinya di isi oleh sang Bunda dan Ayah, sedangkan di kursi belakang ada Queen dan Aidan.

Zeva?

Gadis itu belum bisa ikut karena masih ada ulangan semesternya hari ini, jadilah besok dia akan berangkat. Sedangkan Amara dan Altharioza ikut Bunda Callista dan Ayah Damian ke korea.

"Udah nggak ada yang ketinggalankan?"

"Nggak kok Bun." jawab abang Rayyan.

Hari ini, mereka akan ke kota kelahiran Zayan, Ayah dari abang Rayyan, Aidan, dan Aida. Kota Makassar.

Ayah Zayan orang yang berasal dari kota Makassar, sulawesi selatan. Sedangkan Bunda Anjani keluarga yang berasal dari Eropa. Darah wanita cantik itu benar-benar sangat kental darah Eropa dan korea.

Opa Abizar merupakan orang asli sulawesi yang menikah dengan wanita jawa. Kemudian menetap di jakarta dan membangun perusahaan dari nol yang di bantu oleh keluarga Opa King, karena Opa Abizar dan Opa King bersahabat sejak kuliah. Tapi setiap tahunnya sangat rajin berkunjung ke sulawesi selatan.

Ayah Zayan dan Bunda Anjani adalah korban perjodohan yang happy ending.

---

"Kalian istirahat aja dulu."

Abang Rayyan, Aidan, dan Queen mengangguk mendengar perkataan Bunda Anjani. Kemudian mereka masuk ke dalam kamar yang telah disediakan. Tapi mereka melupakan sesuatu.

"Mama." Ketiga remaja itu menghentikan langkah karena suara seseorang yang baru saja memasuki rumah minimalis.

"Pulang meki? (Udah pulang?)" tanya seorang pria yang tak lain adalah paman Aidan. Sang pemilik rumah minimalis itu.

"Iyee. (Iyaa)"

"Sama ki tidur nanti, karena datang saudara mu dari jakarta. Di kamar mu tidur. (Nanti kita tidur bareng, soalnya sepupu kamu yang dari jakarta bakalan tidur di kamar kamu.)" kata paman Aidan yang di balas anggukan oleh anaknya.

"Ke kamar ka pale. Om, tante, duluan. (Aku ke kamar duluan. Om, tante, aku duluan yah.)" kata gadis itu kepada sang Ayah dan pamit kepada Ayah Zayan dan Bunda Anjani.

Aidan 'Perfect Appa' -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang