Bab 45 - Surprise! (END)

6.3K 468 26
                                    

1 tahun kemudian.

"Clar, panas banget nih, neduh dulu yuk," ajak Dinda, teman sekelas Clara saat SMA yang sekarang menjadi teman satu kampusnya. Kedua remaja itu menjadi akrab setelah satu tahun kuliah bersama.

Clara mengangguk setuju. Keduanya duduk di bangku panjang di bawah pohon sambil mengamati mahasiswa baru yang tengah dijemur. Tahun ini Clara dan Dinda mengajukan diri sebagai pemandu untuk OSPEK mahasiswa baru tingkat universitas, karena itulah mereka berada di sini sekarang, tengah memandu OSPEK dari para mahasiswa baru.

"Hausnya," ujar Dinda sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan, kemudian gadis itu beranjak dari duduknya. "Clar, gue mau beli minum. Lo mau nitip nggak?"

"Mau deh. Gue juga haus," jawab Clara. Dia lantas mengeluarkan uang dari dompetnya. "Es krim rasa vanilla satu."

"Lah, haus malah makan es krim," heran Dinda. "Nggak minuman aja?"

Clara menggeleng. "Mau es krim."

"Oke deh. Tunggu ya."

Setelahnya Clara menatap kepergian Dinda. Dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi, kemudian mengeluarkan ponsel dari saku jas almamaternya. Senyumnya mengembang ketika ada telepon masuk dari Dewa. Padahal, tadi dia berniat untuk menelepon lelaki itu, ternyata lelaki itu malah meneleponnya lebih dulu.

"Halo, Wa," sapa Clara tanpa melunturkan senyumnya.

"Halo, cantik."

Senyum Clara semakin merekah. Astaga, betapa dia sangat merindukan suara Dewa dan kehadiran lelaki itu. Sudah tiga bulan mereka tidak bertemu, padahal sebelumnya Dewa selalu datang setiap bulan mengunjunginya. Saat Clara bertanya alasannya, Dewa menjawab kalau dia tengah sibuk, jadi belum sempat mengunjunginya lagi.

"Lo lagi ngapain? Masih sibuk?" tanya Clara.

"Lumayan. Lagi sibuk dijemur nih."

Jawaban Dewa membuat Clara mengernyit. "Dijemur sama Ibu?" tebaknya. "Ah, pasti lo disuruh jemurin baju?"

Dewa tertawa dari seberang sana. "Entar deh gue kasih tahu."

Kerutan di dahi Clara semakin dalam. "Kenapa harus entar? Sekarang kan bisa?"

"Soalnya gue lagi nggak bisa lama-lama nelepon lo. Udah dulu ya. Bye, Cantik."

Mulut Clara terbuka lebar saat Dewa memutuskan panggilan secara sepihak. Tiba-tiba otaknya jadi berpikir negatif, mulai berasumsi buruk tentang Dewa. Lelaki itu tidak selingkuh bukan? Jangan-jangan, di kampusnya dia memiliki banyak penggemar dan terpikat pada salah satu penggemarnya? Memikirkan hal itu membuat darah Clara mendidih.

"Clara!"

Clara yang mendengar suara Dinda langsung menoleh ke sumber suara.

"Clar! Lihat nih siapa yang dateng sama gue!" teriak Dinda.

Sontak, Clara terbelalak. Saking terkejutnya, dia sampai berdiri dari posisi duduk. Di sebelah Dinda, terlihat sosok Dewa tengah melambai ke arahnya dengan cengiran lebarnya yang khas. Kaki Clara bergerak hendak menghampiri Dewa, namun teringat kalau saat ini dia tengah mengawasi OSPEK dan ada banyak pasang mata yang menatapnya, dia pun berusaha bersikap tenang dengan berdiri di tempatnya.

"SAYANG!" teriak Dewa.

Sialnya, pacar kesayangannya itu malah berteriak begitu kencang sambil berlari ke arahnya. Seketika Clara melotot kaget, apalagi saat melihat pandangan para mahasiswa baru dan teman seangkatannya yang tengah mengurus OSPEK beralih ke arahnya.

Dengan tidak tahu malunya, Dewa memeluk Clara dengan erat.

"Kangen."

Clara yang masih terkejut sekaligus malu dilihat oleh banyaknya pasang mata pun bergegas melepaskan diri dari pelukan Dewa. "Kok lo bisa di sini?" herannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ambitious Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang