Sewaktu sore di tengah hujan deras yang diiringi angin menyerpa kediamanku, dan diiringi oleh satu lagu istimewa yang membuat cerita, Annalise, berlanjut hingga detik ini. Penulis pun merasa goyah dengan keadaan itu tapi lambat laun tulisan ini akan menjadi candu bagi pembacanya (mungkin). Lama sudah dialog ini terhenti, mari kita lanjutkan tentang aku dan kamu, Annalise.
(***)
#1
Tentu, Ann, merasa tak nyaman dengan perlakuan, Robert, tapi, Ann, juga tak bisa menolak karena suatu alasan tertentu. Hingga, Ann, menjadi orang lain bagi, Seno, tanpa sepengetahuannya sekalipun. Dengan begitu, usaha, Seno tidak akan sia-sia dalam menyembuhkan, Ann, yang terkena penyakit mental. Setelah berulang kali bermain dengan liarnya, akan mengungkapkan bagaimana itu bisa terjadi dan mengapa harus, Annalise, yang menjadi objek wisata, Robert, lalu apa alasan itu semua? Apakah mereka sedang beradu cinta? Atau mengungkapkan rasa? Atau melampiaskan nafsu? Atau merindukan kasih sayang? Atau pencarian jati diri? Semua pertanyaan itu masih menggelinding di alur cerita ini. Semoga terlihat dari sudut pandang yang lain, karena akan menjadi berbagai macam intepretasi sehingga menimbulkan dampak yang berbeda kepada pembaca.
#2
Seno sudah memasuki tahun ketiga di HBS, di mana dia akan menyelesaikan studinya di situ dan akan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi tanpa memerdulikan, Annalise. Keputusan asaan itulah yang membuat, Seno, bangkit dari duduknya dengan penuh risiko yang dia ambil, dengan puing-puing akal yang berserakan dia tetap bertahan. Tanpa harapan yang pasti, dia hanya memenuhi kebutuhan hidupnya dan tuntutan dari Bapaknya. Dengan demikian kebiasaannya pun berubah, Seno, mulai merokok seperti Bapaknya, dengan begitu dia dapat mengalihkan fokus pada satu pikiran. Kehidupan seperti biasa dia alami selama 18 tahun, dengan atau tanpa, Annalise, Seno, tetaplah, Seno, yang memiliki canda diantara tangisnya. Bagian itu terekam pada memori, Seno, saat ia duduk di tepi kali Pegirian memandang senja yang dia rindukan darinya. Kali pertama dia mengajak seorang perempuan yang juga memiliki rasa yang serupa dengannya, tapi kisah itu berlangsung singkat dengan tatapan mata yang berbinar seketika berbicara bahwa, "kenapa ada perpisahan diantara makhluk yang semestinya disatukan dalam bentuk pernikahan? Kenapa harus ada penerimaan logika yang menabrak perapian rasa hingga membuat bara yang tak kunjung reda. Kenapa? (Waarom is er scheiding tussen wezens die verenigd moeten worden in de vorm van een huwelijk? Waarom moet logica worden geaccepteerd die het hart van de smaak raakt om sintels te maken die nooit verdwijnen. Waarom?) Awal mula perayaan perpisahan yang tak kunjung sembuh, dengan sendirinya ia terobati, dengan sendirinya ia singgah menemani.
#3
Seno tubuh manusia yang bernyawa dengan angkuh ia singgah di taman sekolah, menutupi seluruh tubuhnya dengan keangkuhan agar tak seorangpun yang memandang rendah dan lemah, seorang Darma Seno, tanpa menunggu waktu dia berjalan dan duduk di bangku tepat di sudut sekolah mengarah ke gerbang utama berwarna hitam Pasih itu sebagai jalur utama masuk dan keluar, lima menit dia menyandarkan tubuhnya, Seno, mulai mengantuk dan perlahan tertidur cukup pulas ditemani oleh beberapa daun Lily berwarna biru dan juga Viola Alpina masih berada di samping dia bersandar.
Annalise, tiba-tiba duduk di samping, Seno, dan tak terasa dia terbangun perlahan dengan perlahan dan hati-hati karena ada orang di sebelahnya, dia masih belum sepenuhnya sadar dengan siapa ia duduk. Sementara itu, Annalise, menuliskan pesan yang akan disampaikan pada, Seno, kira-kira isinya seperti ini.
(***)
Kamu akan melihat tempat yang belum pernah kamu lihat, kamu akan lihat bahwa aku begitu mencintaimu. (Je zult plaatsen zien die je nog nooit hebt gezien, je zult zien dat ik zoveel van je hou.)
Annalise(***)
#4
Bagaimana ia hanya singgah lalu menuliskan pesan dengan ditemani, Seno, tidur? Apakah, Ann, seorang pelawak? Yang bergerak ke sana ke mari semaunya lalu menghantarkan lelucon serta pesan yang akan dipetik dari penampilannya? Kan tidak begitu, bagaimana, Ann, bisa menceritakan bahwa dia sudah ditiduri oleh saudaranya sendiri? Apakah, Annalise, setega itu memberikan racun lalu menyuruh, Seno meminum dengan paksa.
Sementara itu, Annalise, bergegas pergi menuju gerbang utama berwarna hitam Pasih itu, dan dia berbelok ke kiri menuju matahari tenggelam.
Bersambung...
Setelah guntur mengabarkan berita bahwa, Annalise, akan pergi, di iringi Dialog Hujan oleh Senar Senja di pelataran rumah berwarna jamur matsuke, 21 Feb 2022.

KAMU SEDANG MEMBACA
Annalise
Short StoryAnnalise Dwight Rossevelt seorang perempuan tinggi semampai, bermata biru, berambut menyerupai bunga matahari, dan anting merah delima yang selalu ia kenakan menjadi saksi di pelipis matamu senja itu berlabuh.