Seling

23 3 2
                                    

Ann, aku ingin cerita denganmu. Sebelum itu, bagaimana kabarmu? Baik-baik saja atau malah sebaliknya? Kuharap kali ini kamu datang dan menemaniku kala gelap itu terjatuh di pelupuk matamu. Ada beberapa bagian yang ingin kusampaikan padamu, tapi aku tak tahu harus memulainya dari mana, sementara tatanan kata di kepalaku sudah jelas adanya, nyatanya sulit untuk dikeluarkan. Kuharap kau bisa memahaminya dengan diamku.

Lautan jingga itu perlahan terbenam di selimuti gelap dengan berbagai corak yang membentang di seluruh jagat. Setibanya gelap, lilin kunyalakan dengan hati-hati agar tidak mati. Untungnya tidak ada angin yang menghampiri kami, lalu kutaruh lilin kecil di atas piring yang dihiasi oleh tetesan lilin yang mencair. Untuk beberapa saat hatiku lega karena ada setitik cahaya di dalam gelas.

Sementara kamu, Ann, merajut syal merah dengan benang wol dari domba yang diternak tidak jauh dari rumah kami. Lebih tepatnya 120 meter ke selatan kalau dari rumah kami, dengan halaman yang luas dan pagar pembatasnya masih dari kayu mahoni. Aku dengan berjalan perlahan menujumu, membawa teh hijau panas yang satu menit lalu baru diseduh dengan air mendidih. Lalu kutaruh cangkir itu di dekatmu, agar kau tak perlu banyak tenaga untuk meraihnya. Aku pun duduk di bangku sebelahmu, dengan meniup lembut kepulan asap yang dihasilkan oleh teh hijau panas itu. Dirasa cukup, aku pun meminumnya dengan hati-hati karena tahu sendiri aku tidak suka minuman panas maupun hangat.

Ceritanya belum usai sampai di sini, hanya intermeso untuk meleburkan rasa rinduku padamu, Ann. Kita akan beranjak dewasa bersama, bercerita tentang hari tua, memikirkan bagaimana anak kita tumbuh, melakukan aktivitas seperti memasak bersama dan berolahraga bersama, kesenangan seperti itu yang akan kita lakukan, Ann. Hahaha ternyata kamu juga merindukanku, keadaanku baik-baik saja di sini jangan mencemaskanku secara berlebihan, aku tidak apa-apa. Justru kabarmu yang aku tunggu sampai detik ini, dan puji syukur kamu baik-baik saja.

Banyak orang yang memprotesku, hahaha, aku tidak akan menyebutkan siapa, tapi dia sungguh ingin bertemu denganmu. Ketika kamu senggang, coba kamu bertemu dengannya, ajak dia berbicara dia pasti kagum denganmu, hehehe. Selain itu, ada juga yang tidak suka padamu, Ann, hahaha aku tahu kamu akan berkata seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi, begitulah manusia, ada yang suka dan tidak suka, jangan diambil hati ya, biarkan berlalu. Aku tetap di sini denganmu, tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tunggu ya, aku masih memikirkan bagaimana alur selanjutnya, karena tentangmu masih berkeliaran bebas di benakku. Banyak hal kompleks yang belum bisa disatukan atau dipisahkan, setidaknya bagian sebelas akan terbit. Tunggu saja. Di ruang tamu dengan pancaran lilin di tengah gelap yang terjatuh, 27 Maret 2022.

AnnaliseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang