33. KISAH KELAM DEWI ! (1)

120 4 0
                                    

33
TIGA TIGA
(KISAH KELAM DEWI  !) (1)

Mobil mewah berwarna hitam, baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit. Mobil itu tidak lain milik Aldi, pria itu baru saja sampai, hendak menjenguk ibunya.

Sebelumnya Aldi pergi menemui pengacara dan notarisnya untuk menyelesaikan masalah surat pranikah ya dengan Elisa. Setelah itu ia menemui sekretarisnya, Dimas. Mereka membahas soal pekerjaan, dan saat itu Dimas memberitahu jika ia telah menurunkan posisi Dewi dalam perusahaannya karena telah mengganggu jalannya miring.  Ya, Aldi sudah mengetahui kegaduhan yang Dewi buat, namun ia tidak membela maupun menyalahkan Dewi. Jadi saat Dimas memberi hukuman itu pada Dewi, Aldi menerimanya tanpa proses apapun.

Sebenarnya Aldi merasa tak tega pada pujaan hatinya. Namun, ia mengabaikan perasaannya. Dan setelah ia pikir-pikir lagi, selama ini Dewi memang sudah bersikap keterlaluan. Dia bisa saja dipencet karena tidak bisa profesional dalam bekerja, namun Dimas hanya menurunkan jabatannya. Mungkin karena memikirkan hubungan antara Dewi dan Aldi.

Setelah urusannya dengan Dimas selesai, Aldi pergi membeli martabak manis dengan selai coklat dan kacang karena ibunya dan Elisa suka martabak yang sama. Dan sekarang, Aldi berada di parkiran.

Aldi mengambil martabaknya, yang kebetulan ada di kursi belakang. Bukannya mendapat kantong plastik berisi martabak, Aldi malah menyentuh kain berbahan halus.

"Ha… apa ini ?" Ucap Aldi saat tangannya tanpa sengaja menyentuh sesuatu yang halus, dan dingin.

Karena merasa penasaran, Aldi mengambilnya, dan ternyata bahan halus yang dipegangnya adalah baju tidur jenis Lingerie. Itu adalah gaun tidur mini yang punya image seksi karena memiliki potongan yang sangat terbuka. Gaun tidur itu semakin terlihat seksi dengan warna hitam dan renda bunga berwarna putih di ujung bawah gaun.

Aldi terdiam sesaat. Ia bingung baju siapa itu, namun saat ia mengingat seorang wanita yang tak lain adalah istrinya, ia sangat kaget.

"Astaga ! Ini… kan baju tidurnya Elisa kemarin !"  Ucap Aldi lalu melempar baju itu ke arah kursi di sampingnya, lalu melihat ke arah lain.

Aldi mengingat dengan jelas waktu ia membawa Elisa paksa ke rumah sakit malam itu. Jadi sangat wajar jika waktu itu Elisa menolak turun dari mobil meski dia memakai mukena. Mengingat tentang Elisa, sampai sekarang Elisa dan Aldi masih belum menghabiskan malam pertama mereka. Mereka bahkan belum tinggal di satu rumah karena terlalu sibuk mengurus ibunya yang sakit, surat-surat pernikahan hingga kepindahan mereka ke rumah baru.

Selain itu, Aldi juga mengingat ucapan dari remaja laki-laki sebelum ia resmi menikah dengan Elisa. Ya… ucapan dari adik tirinya Elisa.

"Jaga kakak gue ! Sampe  Lo nyakitin dia, abis Lo di tangan gue !"

Ya, itu adalah ancaman yang Niko berikan sebelum ia melakukan akan. Niko tidak mengatakannya di depan Elisa, tapi Niko melakukannya dengan cara berbisik di telinganya. Jujur saja, sosok Niko terlihat seperti anak remaja bisa-biasa aja, namun saat ia mengancamnya… Aldi sedikit merinding.

Aldi kembali menatap gaun tidur milik Elisa. Ia mendesah lalu berkata  "Rasanya gue malu gembalikan ni baju, dan… kenapa Elisa gak nyariin ya ! Apa dia juga malu minta baju haram ini !"

"Tapi… gimana ya, kalau… tu cewek pakai ni baju ?" Gumam Aldi yang mulai membayangkan Elisa dengan baju haramnya.

Disisi lain, Elisa tengah berusaha membujuk ibu mertuanya untuk makan. Elisa harus melakukannya, karena mertuanya sangat sulit makan makanan rumah sakit. Alasannya, karena makan-makanan rumah sakit sangat hambar, lembut, dan kurang menggugah selera. Padahal makanan itu sangat sehat untuknya.

WASIAT AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang