59. PILIHAN YANG SULIT

92 2 0
                                    


59
ENAM SEMBILAN
(PILIHAN YANG SULIT)

"Aldi. Kamu lagi ngerjain apa sih ?" Ucap Elisa kesal sambil menatap Aldi dengan wajah cemberut.

Saat ini Aldi sedang mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Mengabaikan ikan segar yang tergeletak di atas kasurnya. Membuat Elisa kesal.

"Tugas kantor lah." Balas Aldi.

"Kan udah malam. Bisa gak kerjanya besok aja. Aku tak bisa tidur tahu karena suara ketukan kamu." Ucap Elisa.

Elisa merangkak ke Pongkor kasur kamarnya. Mendekati Aldi yang saat itu duduk di sopa tepat di ujung kasur. Aldi hanya melirik sekilas, lalu kembali sibuk dengan laptopnya.

"Maaf." Balas Aldi singkat.

"Maaf kamu itu gak guna kalau kamu masih ngetik juga, soalnya aku gak bisa tidur karena dengar suara ketikan itu. Kerja di ruang kerja kamu aja sana gih." Ucap Elisa kesal.

Aldi menatap Elisa, lalu berkata "Kalau mama lihat… gimana ? Dia pasti bakal mikir yang aneh-aneh tentang kita nanti."

Mendengar jawaban itu, Elisa hanya berdecak kesal. Sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Membuat gunung kembarnya saling menempel dan terlihat semakin penuh. Selain itu, wanita itu tidak menggunakan bra malam ini, sehingga puncak itu terlihat dengan samar. Lebih tepatnya, Elisa memang tak pernah menggunakan bra saat tidur. Aldi menyadari hal itu. Sehingga ia lebih memilih menghindari istrinya saat malam hari. Ia merasa canggung saat melihat istrinya itu.

Aldi yang melihat hal itu memainkan jari-jari tangannya. Dan memperbaiki posisi duduknya karena sesuatu di baha sana terasa sempit.

"Gimana… kalau kita begadang aja sama-sama malam ini." Tawar Aldi.

Alis Elisa mengkerut, lalu bertanya "Hah ? Mak...sutmu ?"

"Ya… begitu. Kamu pasti ngerti lah, apa maksudku." Ucap Aldi.

Elisa yang mulai mengerti dengan arah ucapan Aldi pipinya langsung memerah seperti tomat, lalu berkata "Gak mau. Aku ngantuk, mau tidur !" Dengan tegas.

Elisa merangkak ke sisi lain kasur, mengambil  posisi biasanya ia tidur. Namun ia tidak sadar, jika hal itu membuat Aldi bisa melihat celana dalamnya dengan jelas karena posisinya sedang merangkak.

Elisa menarik selimut, lalu menutupi tubuhnya. Menutupi wajahnya yang memerah karena malu, dan kegugupannya. Ia juga berharap, Aldi tak mendengar suara detak jantungnya yang terus berdebar tak karuan, perutnya terasa geli seperti digelitik, belum lagi perasaan aneh yang ia rasanya saat ini.

Saat Elisa mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah ranjang. Dan perlahan lahan seseorang naik ke atas kasur, mengisi tempat di sampingnya. Hal itu membuat jantung Elisa semakin berdebar.

"Aku gak yakin bisa tidur malam ini." Batin Elisa.

"Ohya, aku mau tanya soal celana ku dalam di kamar mandi itu. Tapi… yaudah deh, kapan-kapan aja. Om-om itu malam ini kelihatan aneh." Lanjut Elisa.

***

Elisa terbangun saat mendengar suara akan subuh dari hpnya. Dengan mata yang masih mengantuk, Elisa mencoba untuk bangun, namun tubuhnya terasa berat.

Elisa pun menghidupkan lampu tidur, lalu membuka selimut untuk melihat apa yang menindih tubuhnya. Ternyata itu Aldi, pria itu memeluknya dengan sangat erat. Membuat Elisa kaget, hingga matanya mendadak segar. Ya pikir ia tidak bisa tidur, pasalnya suara nafas Aldi sangat mengganggu, namun ia  malah tertidur dengan pulas. Bahkan Elisa  tidak ingat kapan ia tidur.

Elisa pun segera Bagun untuk solat subuh. Alih-alih meninggalkan suaminya yang sedang tertidur, Elisa malah membangunkannya.

"Mas. Bangun."  Ucap Elisa sambil mengelus rambut suaminya, yang hanya dibalas dengan deheman saja.

WASIAT AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang