57. KAYALAN ALDI

98 3 0
                                    

57
LIMA TUJUH
( Khayalan Aldi )

Esokan harinya, Elisa tak masuk kerja. Hal itu karena ia akan pergi bersama mama Citra jam sepuluh pagi untuk membantu mama Citra mempersiapkan resepsi pernikahannya dengan Aldi. Sebelum pergi, Elisa menyempatkan diri untuk mencuci bajunya dan Aldi. Elisa memutuskan untuk melakukannya karena ia tidak suka baju, khususnya pakaian dalamnya di bersihkan orang lain. Karena Aldi sudah menjadi suaminya, Elisa berpikir jika ia juga harus membersihkan pakaian suaminya. 

Saat Elisa sedang memilih baju mana yang akan ia cuci, ia menemukan celana dalamnya di tumpukan baju Aldi. Ini sedikit aneh menurut Elisa, pasalnya mereka tidak meletakkan baju kotor di tempat yang sama. Mereka punya keranjang baju yang berbeda.

"Seingatku, aku memakai celana dalam ini 2 hari yang lalu. Seharusnya sudah dicuci dong, tapi kenapa bisa ada di sini ?" Ucap Elisa.

"Mana bau lagi. Hmm… kayaknya aku perlu konsultasi nih sama dokter kecantikan miss V milik Tasya deh. Kan malu, kalau Aldi sampai tahu. Bisa-bisa dia ilfil lagi." Tambah Elisa saat mencium aroma tidak wajar dari celana dalamnya sendiri.

Setelah memilih baju, Elisa pun mulai mencuci bajunya, dan setelah selesai ia menjemurnya. Setelah kegiatan mencuci selesai, tidak lupa ia membersihkan kamar tidurnya dan ruang kerja milik Aldi. Ya, itu termasuk daftar hal pribadi yang tidak boleh orang lain masuk tanpa izin dari Elisa maupun Aldi.

Meskipun mereka memiliki pembantu yang dapat dipercaya, namun Elisa tetap tak bisa membiarkan orang lain memasuki ruangan pribadinya. Biasanya Elisa akan membersihkan ruangannya setelah sholat subuh, dan menyempatkan mencuci baju saat malam hari. Namun karena ia tak begitu sibuk, Elisa melakukannya sekarang.

Saat Elisa sedang membersihkan kamar mandi di ruang kerja Aldi, ia melihat sesuatu yang terselip di lobang tisu toilet. Karena penasaran, Elisa membukanya dan ia menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan.

"Loh, kok celana dalamku kemarin sore ada di sini sih !" Ucap Elisa bingung.

Elia terdiam sejenak. Ia berpikir bagaimana bisa celana dalamnya ada di sana. Saat pikirannya menuju pada pemilik ruangan itu, ia semakin kebingungan.

"Apakah Aldi yang membawanya ? Tapi… untuk apa pria itu membawa celana dalam bekas ku ? Apa… Aldi punya gangguan mental lain?" Gumam Elisa.

Pikiran Elisa makin bercabang, dan pertanyaan-pertanyaan mulai timbul. Namun itu semua buyar saat ia mendengar mama Citra memanggilnya.

Mendengar hal itu,  Elisa langsung bergegas mempersiapkan diri. Ia tak mau membuat mama citra menunggunya lebih lama.

***

Di tempat yang berbeda, Dewi menatap layar hpnya. Ia baru saja membaca pesan dari ibunya. Wanita paruh baya itu mendesaknya untuk kembali dengan Aldi, atau setidaknya mencari pria kaya lain, karena ia bosan hidup miskin, selain itu para rentenir juga terus mendatanginya. Dewi yang terus didesak mulai merasa kesal, dan panik.

Renata yang saat itu berada di sampingnya menjadi khawatir. Tapi saat itu Renata pikir sikap Dewi berubah karena Aldi membawa wanita lain. Ya, itu juga salah satu faktor Dewi menjadi sangat stres sih.

"Dewi." Panggil Renata memecah keheningan.

"Ada apa ?" Tanya Dewi.

"Gue denger, wanita berkerudung itu gak datang. Mungkin dia dipecat deh sama Aldi karena udah nyinggung kamu kemarin." Ucap Renata.

"Gak mungkin Aldi semudah itu memecat orang kali. Lagian, alasannya gak jelas." Ucap Dewi lesu.

Mungkin di masa lalu ucapan itu ada benarnya, namun sekarang ucapan itu terdengar mustahil. Bagaimana pria itu melakukan hal itu untuknya semantata pria itu tak mau menatapnya.

WASIAT AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang