64. DIMAS PATAH HATI

90 3 0
                                    

64
ENAM EMPAT
(DIMAS PATAH HATI)

Mendengar hal itu Elisa menghentikan langkahnya. Ke manatap ke belakang, dan untungnya mereka sudah sangat jauh dari ruangan Tomo. Elisa bahkan tak melihat pria itu di belakangnya. Rian yang melihat sikap aneh Elisa hanya bisa terdiam. Rian yang sudah mengenal Elisa sangat paham kenapa wanita itu bersikap begitu.

Elisa kembali menatap Rian, lalu berkata "Huh ? Gak lah, gak mungkin. Masak cowok sekelas pak Tama suka cewek kayak gue. Mana gue lagi gendut gini lagi."

"Elisa, gak semua cowok itu Memandang fisik kali. Lagian, apa salahnya dengan tubuh gendut, toh itu tidak mencerminkan hati Lo kan. Jangan Memandang diri Lo rendah dari orang lain. Lo tu cantik kok, bagaimanapun bentuk Lo. Jadi jangan insecure lah. Pede aja. PERCAYA DIRI LAH !" Ucap Rian.

"Atau sebenarnya lu suka kali sama pak Tomo. Lu kan kalau suka sama cowok suka ngerasa insecure kan ?" Tambah Rian.

"Gak, gak lah. Aku kan sudah menikah. Mana mungkin aku suka sama pak Tomo." Ucap Elisa yang terlihat agak panik.

"Kalau belum nikah… Lo bakal suka sama pak Tomo ?" Tanya Rian balik.

"Gak mungkin. Pak Tomo itu terlalu sempurna, mana cocok sama aku yang gak selevel sama dia." Ucap Elisa lemah.

"Lah, suami lu kan gak kalah dari pak Tomo. Dia kan juga kaya, tampan, pekerja keras, baik, dan patuh sama orang tua. Seharusnya Lo bersyukur dong." Ucap Rian yang seolah menampar Elisa.

"Bersyukur ? Hah… apa aku lupa bersyukur ya ?" Tanya Elisa pada dirinya sendiri dalam hati.

"Menurut Gue, kalau cuman mengagumi sih gak masalah. Tapi cukup di dalam hati. Jangan Sampai terucap, apa lagi sampai suami lo tahu. Ya… ini untuk menjaga perasaannya dan keharmonisan rumah tangga." Ucap Rian.

"Hem… kayaknya ini pengalaman Lo ya?" Tanya Elisa sambil melirik Rian dengan nakal.

"Ayo… istri Lo pernah bilang suka sama cowok lainnya di depan Lo ?" Tanya Elisa lagi dengan nada menggoda.

"Hah… tau aja." Ucap Rian yang nampak kesal.

"Memangnya siapa cowok dalam istri Lo."

"Tuh, aktor Korea. Entahlah siapa namanya. Padahal menurut Gue, semua aktor Korea mukanya pada mirip. Susah gue bedainnya, mana namanya susah lagi di ingat. Tahu, kenapa bini gue suka sama mereka. Apa karena mereka ganteng ?" Keluh Rian.

***

Setelah urusan Rossa selesai, Elisa langsung pulang. Elisa pulang dengan mobil baru nya.  Itu mobil yang dibeli oleh Aldi untuknya karena mobil Elisa ada di bengkel. Sebenarnya, Elisa sudah menolaknya. Alasan Elisa enggan menerima barang pembelian dari Aldi adalah, ia tak mau dianggap matre. Dan tak ingin berhutang budi. Namun pria itu memaksa, jadi Elisa terpaksa menerimanya.

Setelah sampai di rumahnya, Elisa kebingungan saat melihat mobil orang lain di parkiran mobil. Elisa yakin ini bukan mobil Aldi, dan juga bukan mobil Mama Citra. Karena merasa penasaran, Elisa segera masuk untuk melihat siapa pemilik mobil itu.

Elisa berjalan ke ruang tamu. Ia melihat seorang pria duduk di sana, seolah menunggu seseorang. Dari perawan pria itu, Elisa merasa ia pernah melihatnya. Dan saat pria itu menyadari kedatangan ya, mereka berdua sangat terkejut.

"Loh, Elisa ?! Kenapa lo ada disini ?".tanya pria itu sambil menunjuk Elisa..

"Di...mas." ucap Elisa, lalu ia tersenyum masem.

"Duh, jawab apa nih ?" Batin Elisa bingung harus menjawab apa.

Hal itu karena Aldi tak pernah mau menjawab status mereka di depan umum. Elisa pikir mungkin Aldi malu mengakuinya, dan Elisa tak ingin menuntut Aldi terlalu banyak. Meskipun kenyataannya ia sangat ingin Aldi akui di depan umum.

WASIAT AYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang