BAB 5. DATING APPS

716 126 19
                                    

"Ra, sejak kapan lo sama Samuel seakrab itu? Dia juga nggak manggil lo kak, cuma panggil nama, dan lagi tadi dia pake sok-sok'an ngiketin tali sepatu lo segala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ra, sejak kapan lo sama Samuel seakrab itu? Dia juga nggak manggil lo kak, cuma panggil nama, dan lagi tadi dia pake sok-sok'an ngiketin tali sepatu lo segala. Eh terus, kalo di inget-inget pas di ruang kepala sekolah juga dia kayak ngebelain lo banget. Hmm, gue jadi curiga." Tita menatap Maura dengan tatapan curiga.

Maura memukul bahu Tita pelan.
"Mulai lagi, deh. Udah, ah, laper! Gue butuh bakso pedes buat segerin otak." Maura menarik Tita ke kantin dan mengalihkan topiknya.

Saat sudah tiba di meja langganannya dan memesan bakso pedas, Tita dan Maura mendengar Samuel berseru keras.

"Nah, Dating App!"

Saat itu kantin tidak terlalu ramai, jadi suara Samuel cukup jelas untuk sampai ke telinga Maura dan Tita yang berada tepat di belakangnya.

"Kenapa lu, Sam? Ngigo?" ejek Roni sambil melirik ponsel Samuel. "Wah aplikasi apaan tuh, mencurigakan!" ujar Roni penasaran.

"Ini aplikasi yang cuma dimiliki para jomblowan dan jomblowati!" Samuel tergelak akan ucapannya sendiri.

Maura dan Tita yang berada di belakangnya juga ikut tertawa, terutama Tita dengan tawanya yang mengejek Maura. Tita merasa kalimat Samuel sangat benar adanya.

"Dih, lo berdua ngetawain gue? Sejak kapan kalian di situ?" tanya Samuel.

"Sejak lo teriak kenceng sambil gebrak meja ibu kantin yang gak berdosa sama sekali," jawab Maura.

"By the way, kayaknya kita nggak seakrab itu deh buat dibilang lo-gue," timpal Tita.

Samuel mengerlingkan matanya. "Iya deh, kakak kelas yang terhormat," balas Samuel lalu berdiri hendak pindah ke meja Tita dan Maura.

Tita malah semakin kesal, merasa Samuel benar benar tidak menghormatinya. Tita adalah mantan wakil ketua osis yang terbilang cukup diktator dan gila hormat, sedangkan Maura adalah mantan sekretaris OSIS yang hanya bertahan selama satu tahun. Saat Tita masih menjabat, semua adik kelas lebih takut dan tunduk kepadanya dibanding kepada ketua osisnya sendiri.

"Ha-ha ... udahlah, Ta, masa kejayaan lo udah abis juga, bentar lagi lulus, inget itu." Maura mengingatkan Tita sambil tertawa.

Samuel berdiri dari duduknya dan berpindah ke meja Maura dan Tita sambil mengajak Roni.

"Nih, ada yang mau disampein sama Roni," tutur Samuel lalu melirik Roni dan menyikut pelan lengannya.

Roni berbicara tergugup-gugup.
"G-gue minta maaf, gue juga mau bilang makasih karena lo bujuk guru BK dan Kepala Sekolah supaya gue gak diskors, setelah apa yang gue lakuin," ucap Roni mengulurkan tangan sambil menunduk di hadapan Maura, lalu mengulurkan surat yang ia buat tadi setelah surat untuk sekolah.

Maura tak kunjung membalas uluran tangannya. Roni sudah merasa sangat tidak enak dan hampir menarik kembali tangannya.

"Karena gue lagi ulang tahun hari ini, gue maafin lo!" ujar Maura sambil membalas uluran tangan Roni dan menerima surat permintaan maafnya.

DATING APP (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang