Sudah lima belas menit berlalu, angkot yang Maura ingin tumpangi selalu penuh. Hendak naik taksi tapi sayang, ongkosnya lumayan. Maura jadi menyesal sembunyi dari Rey.
Tak lama kemudian Samuel berhenti dengan motornya tepat di depan Maura.
"Lo belum berangkat?" tanya Samuel.
"Angkot penuh semua!" jawab Maura kesal.
"Ya udah ayo gue anter," ajak Samuel. Maura ragu, sebab Samuel pun tidak tahu Maura bekerja di perusahaan Rey.
"Nggak usah. Lagian lumayan jauh, nanti lo telat ke sekolah," tolak Maura. Samuel malah melempar helm pada Maura.
"Libur, Maura. Gue udah UAS, udah bagi rapor. Udah akhir bulan Juni gini ya kali gue ke sekolah."
Maura terkekeh. Ia lupa kalau sudah waktunya anak sekolah libur.
"Ayo cepetan naik, lo mau telat? Nanti diomelin atasan tau rasa lo."
Dengan ragu, Maura mengiyakan ajakan Samuel untuk diantarnya pergi bekerja.
Maura mengenakan helmnya dan naik motor Samuel.
"Kalau lo libur, terus ngapain lo keluyuran pagi-pagi? Mau ke mana?" tanya Maura penasaran.Samuel sebenarnya sengaja keluar dan ingin melihat Maura. Ia ingin memastikan apakah daddynya menjemput Maura untuk mengantarnya bekerja atau tidak. Selain itu Samuel juga ingin memastikan Maura baik-baik saja. Yang Samuel lihat, Maura baik-baik saja, tetapi sorot matanya yang memancarkan kesedihan tak bisa bohong. Maura hanya terpaksa untuk terlihat baik-baik saja.
"Iseng aja pengen jalan-jalan," jawab Samuel yang tentu saja tidak Maura percaya.
"Daddy nggak jemput lo?"
"Sebenernya jemput, tapi gue ngumpet dan menghindar."
Jawaban Maura membuat Samuel menautkan alisnya.
"Lah, kenapa ngumpet?""Bentar lagi juga lo tau alasannya."
Tiga puluh lima menit berlalu. Maura tiba di gedung perkantoran yang berada di kawasan Jakarta Pusat.
"Di mana kantor lo? Ini?" Samuel menunjuk gedung tinggi menjulang. Rata-rata gedung-gedung sekitarnya adalah milik properti Wijaya Group. Samuel berpikir mungkin kantor perusahaan Maura juga menyewa di gedung tersebut."Di sebelah mananya? Perusahaan apa sih tempat lo kerja?"
Maura lalu menunjuk ke gedung yang berada di seberang gedung tinggi menjulang yang Samuel tunjuk. Gedung yang terdiri dari lima lantai dengan tulisan besar di depannya berbunyi; NARA Company
"Heh, di perusahaan bokap gue?!" pekik Samuel terkejut.
Maura tersenyum dengan giginya serta matanya yang menyipit.
"He-he ... please jangan kasih tau bokap lo.""Tapi kenapa?"
"Ya pokoknya jangan aja, ngga usah tanya alasannya. Ya, Sam? Pleaseee ... gue udah harus masuk nih sebelum telat," pinta Maura.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATING APP (END) ✔
Teen Fiction[Ih, dasar Om-om nyebelin!] [Hah? Maksud kamu, kamu ngatain saya Om-om nyebelin?] ____ Maura Putri, gadis SMA semester terakhir yang begitu menggilai drama korea. Merasa hidupnya hampa, Maura memutuskan mencari pacar lewat aplikasi pencari jodoh ber...