BAB 10. MASA LALU REY

563 106 14
                                    

10 September 2003Surprise 16th Rey's birthday party

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 September 2003
Surprise 16th Rey's birthday party.

"Pa, thank’s ya udah bikinin surprise party buat Rey, Rey seneng banget!”

“Iya, Rey. Tapi papa ngelakuin ini semua nggak cuma-cuma. Ingat, ya. Sekarang usia kamu sudah 16 tahun. Tahun depan sudah 17 tahun, sebentar lagi kamu lulus SMA, dan itu artinya, kamu harus siap mengurus bisnis papa di sini.”

Wijaya, papanya Rey, memberikan beberapa lembar kertas berisi dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa perusahaan dan hotel Sevenara yang baru didirikan itu resmi milik Rey ketika lelaki itu berusia 17 tahun, serta beberapa saham di perusahaan perusahaan ternama atas nama Rey.

“Itu tandanya apa, Rey?” kata Wijaya.

“Tandanya, Rey harus belajar mandiri, dan dewasa. Rey janji akan membuat hotel ini sampai maju dan sukses meski masih berada di bawah naungan Wijaya Group, nggak akan ada yang tahu kan kalau lima sampai sepuluh tahun ke depan mungkin hotel ini jadi hotel bintang lima? Anak papa kan keren!” ujar Rey dengan percaya diri. Ia sangat ingin membanggakan papanya.

Wijaya mengacak-acak rambut putra satu satunya tersebut.
“Kamu memang selalu membanggakan Papa,” tutur Wijaya.

“Ya udah, kamu nikmati acara kamu, ini kan acaranya anak muda. Papa pulang, ya. Ingat, besok papa terbang ke Korea Selatan.”

“Iya, Pa.”

"Ingat, jangan sampai alkohol atau narkoba di sini. Kamu membawa nama Wijaya," ucap Wijaya sebelum pergi.

Rey kembali bersama teman-temannya.

Musik kencang mengalun di penjuru ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musik kencang mengalun di penjuru ruangan. Beberapa tamu yang merupakan teman-teman Rey asyik berjoget menikmati alunan musik. Beberapa lainnya menikmati makanan dan minuman yang tersaji.

“Rey, dari mana aja lo? Noh, cewek lo nyariin!” ujar Tama, teman Rey.

Rey melihat Leona duduk di sofa yang berada di sudut ruangan.
Leona, gadis yang mengejarnya dan mengaku ke semua orang bahwa dirinya adalah kekasih Rey. Rey yang malas berurusan dengan wanita tidak ingin memberi komentar atau klarifikasi. Rey biarkan saja gadis itu berbuat semaunya.

DATING APP (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang