[Ih, dasar Om-om nyebelin!]
[Hah? Maksud kamu, kamu ngatain saya Om-om nyebelin?]
____
Maura Putri, gadis SMA semester terakhir yang begitu menggilai drama korea. Merasa hidupnya hampa, Maura memutuskan mencari pacar lewat aplikasi pencari jodoh ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang, ayo kita cari sepatu di sini aja," ucap Maura dengan nada manja.
Rey tersentak mendengar itu. Bulu kuduknya bahkan berdiri.
Maura mengedipkan sebelah matanya memberi kode supaya Rey mengikuti alur permainannya.
Melihat Rey hanya diam, Maura memberi kode dengan menyikut perutnya. "I-iya, cari di sini."
Maura pun diberi kupon untuk ditukar di kasir saat membayar nanti. Ia bergegas memilih sepatu yang diinginkannya. Namun Maura tak bisa lebih leluasa sebab pegawai itu ternyata mengikutinya.
"Cari sepatu yang model seperti apa, Mbak? Siapa tahu saya bisa bantu carikan yang cocok."
"Nggak usah, Mbak. Aku bisa sendiri." Lalu mata Maura tertuju pada satu pantofel dengan desain sederhana. Cocok untuknya, tidak terlalu mencolok yang penting nyaman dipakai.
"Tapi kalau beli sepatu itu saja, kupon diskonnya tidak bisa dipakai, Mbak. Harus membeli produk pasangan juga supaya bisa dapat diskonnya," tutur pegawai itu lagi.
Maura menghela napas kecewa. Kalau seperti itu cara kerjanya, bukankah terdengar sama saja tidak ada diskon?
Teknik marketingnya jago juga ya, biar pengunjungnya nggak beli cuma satu produk aja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maura mencari-cari sepatu juga baju, masih diikuti pegawainya. Sedangkan Rey menunggu di kursi yang tersedia dekat kasir.
Sambil melihat-lihat, Maura mengecek label harganya. Jika sekiranya terlalu mahal, Maura tidak akan membelinya sekalipun ia sangat menyukainya.
Tindakan Maura itu diperhatikan oleh pegawai toko, sehingga yang tadinya berwajah manis dan bertutur halus, pegawai itu mendadak berubah menjadi sinis.
"Kalau sekiranya nggak dibeli jangan dicoba-coba ya, Mbak, takut barangnya rusak," kata pegawai itu. Maura lalu melepas sepatu yang ia coba kenakan. "Iya, maaf ya, Mbak.
----
Menyadari jumlah pengunjung semakin ramai, Rey merasa risih dan tidak nyaman. "Maura, pilih yang mana aja ya, saya nggak nyaman di tempat ramai terlalu lama," bisiknya pada Maura.
