BAB 14. PECAH

477 95 26
                                    

Maura duduk di halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maura duduk di halte. Ia tak tahu mau ke mana. Tidak mungkin juga ia pulang sepagi ini, neneknya akan curiga sekalipun ia membawa alasan kelasnya bebas pelajaran hari ini sebab minggu depan sudah persiapan ujian.

Maura hanya duduk sambil menatap jalan raya. Pandangannya kosong. Pikirannya entah ke mana.

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan halte, tepat di depan Maura. Pintunya terbuka. Sosok lelaki dengan setelan rapi serta kacamata hitam keluar dari mobil tersebut dan menghampiri Maura. Namun, pikiran Maura terlanjur kosong, sehingga ia tidak menyadari ada yang menghampirinya.

(Gambaran si Om ganteng berwajah anak SMA muncul di depan muka Maura, muehehehehe 😆😚)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambaran si Om ganteng berwajah anak SMA muncul di depan muka Maura, muehehehehe 😆😚)

...

“Hey, Shhht, Haloo ...” Maura dipanggil beberapa kali tetapi tidak menyahut juga.
Rey berdiri di hadapan Maura dan membungkuk menyejajarkan wajahnya dengan wajah Maura. Ia melambaikan tangannya di depan wajah Maura.
Dalam pikirannya, Maura sedang memikirkan masalah yang menimpanya belakangan ini. Ia lalu kepikiran, semua ini terjadi karena Roni.

“Cowok brengsek!” umpatnya lalu tiba-tiba mendaratkan telapak tangannya di pipi mulus Rey.

Plak!

“Aw,” Rey yang tidak tahu apa-apa terkejut dan mengaduh kesakitan.

Maura tersadar, ia baru saja menampar seseorang.

Rey di depannya berdiri memegang pipi sebelah kirinya yang terasa panas sambil menatap Maura tak percaya.

Maura terkejut kenapa di depannya ada wajah Rey. Ia mulai berpikir dirinya gila.
“Aaaaaa ....” Lagi-lagi Maura mengeluarkan jeritan hebohnya. Membuat seluruh pasang mata mengarah kepadanya.

 Membuat seluruh pasang mata mengarah kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DATING APP (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang