BAB 12. TERIMA KASIH

544 101 19
                                    

“Maura, kamu kemana aja jam segini baru pulang? Kenapa dua pesanan gak kamu kirim? Pelanggannya komplain sama Nenek tadi,” omel Nenek saat Maura tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Maura, kamu kemana aja jam segini baru pulang? Kenapa dua pesanan gak kamu kirim? Pelanggannya komplain sama Nenek tadi,” omel Nenek saat Maura tiba.

Maura bingung harus mencari alasan apa. Maura tidak mungkin menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada neneknya. Maura tidak ingin neneknya khawatir.

“Ehehe, Maura ... Maura lupa, Nek,” bohong Maura. “Tadi habis antar pesanan yang kue, Maura ketemu temen, diajak makan dan ngobrol lama eh lupa waktu. Maaf ya, Nek ....”

(Nenek Etty)

Nenek menggelengkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nenek menggelengkan kepalanya. “Kamu ini. Lain kali jangan diulangi.”

“Iya, Nek. Maaf. Maura janji. Maura izin pulang ke rumah, ya, Nek. Kepala Maura sedikit sakit,” pinta Maura setelah meminta maaf pada Nenek.

Raut Nenek khawatir ketika mendengar Maura berkata dirinya sakit.
“Ya sudah. Kamu pulang, makan, lalu minum obat.”

Maura berpamit pulang menuju rumahnya yang terletak tidak jauh dari bakery neneknya. Kepalanya sungguhan sakit, Maura tidak berbohong. Mungkin efek obat bius tadi masih ada.

💨💨💨

Maura merebahkan diri di kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi stiker bintang yang menyala dalam gelap. Namun kini beberapa bintang tampak redup.

Maura mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya dengan berat. Ia pejamkan matanya. Sejujurnya, Maura takut. Kejadian tadi siang cukup membuat dirinya trauma. Entah apa yang terjadi pada dirinya jika seandainya tidak ada Rey di sana.

Maura tidak bisa menyimpan cerita ini sendirian. Dadanya bisa bisa meledak jika dirinya hanya memendam dan memikirkannya sendiri. Setidaknya Maura butuh seseorang untuk mendengarkannya. Ia meraih ponsel dan memanggil kontak seseorang.

“Halo, Ta ... lagi di mana?”

“Halo, Maura. Gue lagi di jalan sama cowok gue. Ada apa?”

Maura menghela napas.
“Oh gitu, nggak apa-apa gue cuma gabut aja. Ya udah deh gue tutup ya.”

“Seriusan lo, nggak apa-apa?”

DATING APP (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang