April yang mengejutkan bagi Maura. Ada apa sebenarnya dengan bulan April? Bukankah tanggal satu sudah lewat beberapa hari lalu, tapi mengapa kejutan April Mop-nya terus menerus mendatanginya hingga hari ini? Maura berharap kejutan hari ini adalah yang terakhir, jika tidak kepalanya bisa meledak.
Maura melangkah masuk ke rumahnya. Ia tengok pintu kamar neneknya yang sudah tertutup rapat, mungkin neneknya sudah tidur. Maura memutuskan untuk tidak membicarakan apapun pada neneknya.
"Kamu dari mana saja, Maura?" tanya neneknya yang ternyata belum tidur.
"Eh, Nenek belum tidur?"
Tampak sang nenek yang tengah menjahit sebuah tas untuk Maura.
Nenek mengajak Maura duduk di ranjangnya. Terakhir kali nenek mengajaknya berbincang, mereka membahas soal perkuliahan Maura.
"Nenek bikin tas lagi buat Maura? Kan yang ini masih bagus."
"Ini beda, tas tangan. Mungkin bakal dipakai kalau kamu sudah lulus sekolah," kata Nenek sambil merapikan jahitannya.
Maura duduk di tepi ranjang neneknya.
"Nenek sudah melihat berita," ucap Nenek setelah menghentikan kegiatannya, membuat Maura sontak melebarkan matanya. Ia bahkan tidak tahu harus berkata apa. Bekas air mata tampak di sudut mata neneknya. Maura yakin neneknya sudah menangis, namun tidak lagi saat di depannya. Sekarang, Maura yang ingin menangis. Maura merasa sudah sangat mengecewakan neneknya. Biasanya, neneknya hanya menangis saat Maura mendapat juara kelas atau juara olimpiade, itupun sambil tersenyum bangga dan haru. Namun kali ini air mata itu jatuh dengan alasan yang berbeda.
"Nenek, ma -maafin M -maura ..." ucap Maura dengan nada bergetar. Maura jatuh di pelukan Neneknya sambil menangis. Nenek mengusap punggung cucunya tersebut. Maura sangat merasa bersalah atas berita yang sudah pasti mengejutkan neneknya dan membuat beliau khawatir.
Maura menceritakan seluruh kejadiannya kepada neneknya. Sang nenek hanya dapat tersenyum dan menyemangati Maura.
"Nenek bangga, punya cucu yang sangat dewasa, mandiri dan pemberani seperti Maura," ucap neneknya membuat Maura terharu. Ia malah semakin merasa bersalah sebab tidak bisa membanggakan neneknya.
"Maura janji ... Maura nggak akan ngecewain Nenek lagi," ucap Maura yang masih terisak di pelukan neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATING APP (END) ✔
Genç Kurgu[Ih, dasar Om-om nyebelin!] [Hah? Maksud kamu, kamu ngatain saya Om-om nyebelin?] ____ Maura Putri, gadis SMA semester terakhir yang begitu menggilai drama korea. Merasa hidupnya hampa, Maura memutuskan mencari pacar lewat aplikasi pencari jodoh ber...