BAB 46. DUA ORANG ASING

308 39 4
                                    

Sekarang kita hanya dua orang asing
Dengan sejuta kenangan
--

Sekarang kita hanya dua orang asingDengan sejuta kenangan--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun telah berlalu. Maura kini sudah direkrut menjadi AE pemula di kantornya, masih di bawah bimbingan April yang merupakan AE senior. Kepandaiannya membuat semua orang di kantor bangga, tetapi tidak sedikit juga orang yang iri dan ingin menjatuhkannya. Namun Maura tidak akan jatuh begitu saja, ia sudah kebal dengan hal-hal seperti itu.

Di jam makan siang, ia ikut bergabung bersama timnya. Tampaknya mereka tengah membicarakan sesuatu.

"Ekhem, ngegosipin apa lagi nih ibu-ibu, bapak-bapak," tegur Maura begitu ia tiba dengan nampan makanannya di meja.

April bersama beberapa rekan timnya terkekeh. Maura memang selalu menasihati mereka jika mulai kelewatan saat menggosip.

"Nggak gosip, Maura. Kita lagi bicarain soal acara perayaan proyek Erfolg yang diadain sebentar lagi. Oh iya, kalian ingat kan, Pak Rey lagi dinas di Singapura. Nah dengar-dengar sebentar lagi proyek di Singapura itu selesai," ucap Zahwa.

"Berarti kesempatan buat ketemu dan lihat langsung wajah tampan CEO kita dong, setelah setahun lamanya nggak kelihatan. Akhirnya ada lagi yang seger-seger yang bisa dilihat di lobi kalau pagi," tutur April sambil menangkup kedua pipinya.

Maura hanya menggelengkan kepalanya. Dalam hati kecilnya, ia juga merindukan sosok itu. Sosok yang hingga detik ini pun tidak pernah selangkahpun menjauh dari hati dan pikiran Maura.

💨💨💨

Kejuaraan Taekwondo Nasional 2022 sedang berlangsung. Samuel sedikit grogi menghadapi ronde tiga yang sebentar lagi dimulai. Sebelumnya ia mendapat skor seri. Jika ronde ini ia menang, itu tandanya ia memenangkan pertandingan, setelah berhasil melumpuhkan beberapa lawannya.

"Joonbi," ucap wasit sambil bergantian melihat ke dua pemain.
"Shijak!" Peluit pun berbunyi.

Maura datang ke pertandingan Samuel bersama dengan beberapa teman sekolah Samuel, seperti Dion dan Indri.

"Yuhuuuu semangat, Sam!" seru Indri.

"Jangan kasih kendor!!"

Di sana, Maura melihat seseorang yang tampak familiar. Meski memakai topi, masker dan kacamata, Maura yakin itu seseorang yang dikenalnya. Matanya tidak pernah salah menebak orang, apalagi orang yang sangat ia kenal. Orang yang sudah setahun ini bersemayam di hati dan pikirannya tanpa pernah bisa menghilang, begitupun perasaannya yang malah semakin mendalam pada sosok itu, Rey Narawijaya.

Semua penonton bersorak riuh saat juri menyatakan Samuel menang. Maura pun ikut berdiri dan berteriak heboh menjeritkan kemenangan Samuel bersama Indri dan beberapa pendukung Samuel lainnya di sebelahnya.

Baru ia menoleh ke araha lain sebentar, sosok Rey yang ia lihat sudah menghilang.

Setelah pertandingan selesai, Maura menghampiri Samuel bersama Indri yang datang dengan Dion.

DATING APP (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang