BAB 9. SEVENARA HOTEL

583 114 11
                                    

"Gue sebenernya udah kabur dari rumah ke apartemen, eh sekarang malah bokap sama ade gue ikut tinggal di apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue sebenernya udah kabur dari rumah ke apartemen, eh sekarang malah bokap sama ade gue ikut tinggal di apartemen. Jadi, gue harus cari tempat tujuan lain buat kabur. Nah, ke sini," kata Roni menjelaskan pada Maura.

Maura menatap gedung hotel mewah di depannya yang bersebelahan dengan gedung apartemen mewah tempat tinggal Roni.

Maura mengerutkan dahi.
"Kabur masa sedeket ini?"

Roni tertawa. "Justru karena sedekat ini, jadi bokap gue nggak pernah bisa nebak gue kabur ke mana."

"Tapi ini pelarian terakhir gue. Besok gue ke Surabaya," lanjut Roni. Maura bingung mau respon apa.

"Ya udah, gue mau anter pesenan ini ke pegawai hotel di sini. Katanya dia udah di lobby," ujar Maura.

"Ya udah bareng gue, gue mau booking kamar buat malem ini juga, abis itu kita makan di restoran, oke?"

Maura menatap memar di wajah Roni. "O -oke," jawabnya sedikit ragu.

Roni menuju resepsionis untuk memesan kamar. Sedangkan Maura menemui seseorang yang memesan kue kepada neneknya.

"Totalnya 350 ribu ya, Mas Ilham."

"Iya, eh di kasih bonus ya sama nenek, sampaikan terima kasih saya, ya," kata pegawai bernama Ilham tersebut sambil memberi uang pada Maura.

"Iya nanti saya sampaikan, terima kasih juga ya Mas Ilham udah jadi langganan Sweety Bakery," tutur Maura.

...

Sebenarnya Maura merasa tidak nyaman harus makan di restoran mewah bersama Roni, tapi dirinya juga tidak enak jika menolak tawarannya. Maura merasa bersalah juga karena Roni harus kena marah ayahnya dan pindah sekolah.

Maura melihat Roni yang masih di resepsionis. Ia ingin bilang padanya untuk pamit pulang, tetapi ia sudah berjanji akan mengobati lukanya.

Baru ia hendak menghampiri Roni, tetapi pandangannya tiba-tiba kabur. Maura mengucek dan mengedipkan matanya beberapa kali, lalu pandangannya kembali normal.

Ia melihat tempat duduk di sudut ruangan, Maura memilih untuk duduk sebentar di sana.

💨💨💨

Rey tengah melakukan pengecekan rutin yang dilakukannya sebulan sekali ke hotel miliknya, Sevenara.

Setelah selesai makan siang sambil meeting di restorannya bersama manager hotel, ia memasuki hotel. Saat Rey memasuki lobby, ia tak sengaja menabrak seseorang.

Bruk

"Eh, maaf ya saya tidak sengaja," kata Rey.
Lalu matanya bertemu dengan mata seseorang yang ternyata seorang gadis dengan hoodie pink.
Gadis itu tampak memijat sudut matanya.

"Iya, Mas, nggak apa-apa, saya juga sama nggak fokus tadi," katanya.
Rey ingat, gadis tersebut adalah gadis yang beberapa waktu lalu ia temukan di aplikasi dating.

DATING APP (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang