BAB 34. THERE'S AN ORANGE ROSE

317 48 18
                                    

There is an orange rose in the bouquet of yellow roses that I gave. Don't you notice?
-Samuel Naradipta

___

Minggu pagi yang cerah, tapi tidak secerah wajah Maura yang muram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi yang cerah, tapi tidak secerah wajah Maura yang muram. Gadis itu menekuk wajahnya sembari memainkan kucing di depan bakery neneknya.

"Bosen nggak, Cong? Jalan-jalan yuk?" Maura berbicara dengan kucingnya yang ia beri nama Pocong. Katanya, saat tengah malam, kucing itu suka lompat-lompat dan itu mengingatkan Maura kepada hantu yang suka melompat-lompat juga, itulah alasannya mengapa Maura menamai kucingnya Pocong.

Baru mau mengajak jalan-jalan, kucingnya itu malah berlari menghampiri kucing liar. Tampaknya kucing betina. Ah, mungkin Pocong ingin menggodanya.

"Bisa-bisanya lo ninggalin gue demi cewek lain?!" protes Maura pada kucingnya.

Maura mengecek notifikasi pesan masuk di ponselnya
---

Maura mengecek notifikasi pesan masuk di ponselnya ---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______
REY
Online

[Maura tadi saya lihat kucing aneh, mau bawa pulang, nggak? Buat temen Pocong.]
___

Maura tergelak melihat foto yang Rey kirimkan. Seekor kucing belang tiga yang tampak aneh. Dominan warna oranye dengan warna putih di bagian kaki dan perutnya, namun terdapat warna belang abu-abu di satu kaki depannya. Unik, pikir Maura.

___

[Jangan ngadi-ngadi. :(]
[Itu kenapa kucingnya tatoan? :(]

[Kasihan dia habis kecebur got.]

[Kata nenek kucing belang tiga pembawa keberuntungan.]


[Kayaknya habis dibully teman-temannya.]

[Emangnya kamu, tukang bully orang!]


[Mana ada aku ngebully orang.]

[Ada, kamu suka bully kakiku pendek kayak anak kucing!!]

DATING APP (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang