#25 : Réunion

8 3 1
                                    

"Aku membakar jasad mereka agar tidak berubah menjadi Wraith"

Jelas Ald disela laporannya kepada Eila tentang awal dirinya terlibat dengan Sauvage dan anak buahnya.

"Kau masih saja percaya takhayul semacam itu?" cengir Eila yang tak menyangka takhayul untuk menakuti anak usia lima tahun masih dipercaya olehnya.

"Lepas dari takhayul atau tidak, logikanya kita tak bisa biarkan potongan-potongan tubuh itu berserakan, membusuk dan mulai menyebarkan penyakit kan?" elak Ald yang tak mau jadi olok-olokan bibinya.

"Ya-ya, lalu bagaimana dengan kroco Sauvage Herte lainnya?"

" Saat ini sisa tubuh mereka yang sempat Sauvage ubah menjadi Abomination menjalankan tugas akhirnya sebagai pupuk kompos."

"Dia lakukan ritual terlarang itu pada kroconya?!"

"Apa yang kau harap dari penjual jiwa lagi pemuja Arkrad macam dia?"

"Tak heran dia menjadi buronan dengan imbalan tinggi dan pihak Magistrat ingin menangkapnya hidup atau mati."

"Mati berkali-kali pun hanya akan mengurangi secuil dari gunungan dosa yang di buat."

"Tapi perbuatamu membuatnya Catatonic tidak bisa dibenarkan!"

"Ya maaf, aku hanya ingin dia merasakan bagaimana ditarik-ulur saat berada di ambang kematian."

"Ugh, sifat Galan pada dirimu sudah tak bisa ditolong lagi ...."

Celetukan Eila disertai decakan kesal disambut Ald dengan cengir karena sesuatu yang lumrah jika sifat ayahnya menurun kepadanya.

"Jadi, bisakah aku menitipkan mereka pada si kembar?"

Pertanyaan itu sekali lagi terlontar setelah diredam oleh interogasi Eila tentang Sauvage.

"Kau harus memintanya sendiri pada mereka sebagai permintaan pribadi,"

"Akan kulakukan setelah mendapat persetujuan darimu, "

"Lalu kapan kau akan ke akademi?"

"Lusa, setelah seseorang kembali dari tugasnya untuk menjaga kawanan Rhesus dan memastikan mantan budak itu dirawat kemudian diterima di desa ini."

Eila hanya mengangguk tanpa kata, serangkai tindakan spontan bocah di hadapannya ini memang hanya bisa dicerna oleh orang tertentu saja dan dia masih jauh untuk bisa mengurai prediksi tentang apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Saat pertama kali dikabari anak didik yang juga keponakannya bahwa dia secara sadar mengambil peran sebagai 'pelindung' kawanan Rhesus yang notabene pengacau dan pengganggu keamanan warga Veilspire, Eila hampir berpikir kalau bocah itu sudah kehilangan sel-sel akal sehat di otaknya dan hampir menyeret bocah kurang waras itu kembali ke akademi jika saja tidak dihentikan Rhea saat dia meminta ijin untuk menggunakan kunci portal.

Hingga surat yang mengabarkan bahwa segala sesuatu telah berada di jalurnya, baik pembangunan desa maupun sinergi antara dua pihak yang dulu bertikai. Hal ini mengubah pandangan skeptis Eila tentang ide gila bocah itu sekaligus salut atas pemikirannya. ketiadaan laporan tentang gangguan apapun dari pemukiman itu menjadi bukti otentik atas hal tersebut.

Kemudian, tibalah saat dimana dirinya diminta menjemput bocah itu oleh akademi yang bertepatan dengan tugas dari Magistrat sebagai anggota gugus tugas Sechare  perihal buronan paling dicari bernama Sauvage Herte yang diingikan hidup atau mati. Menurut Streetear yang tengah menyamar, rombongan penjahat ini akan bersembunyi di hutan tak jauh dari desaVeilspire setelah berhasil menculik beberapa gadis dalam perjalanannya dari arah barat menuju surga penjual budak di utara. Mereka harus bergegas karena rombongan ini hanya sejenak berhenti disana untuk mengumpul barang dagangan dan menyingkirkan yang tak bisa dijual.

Bersama si kembar, Eila bergantian melakukan teleportasi dengan jeda lima menit untuk menghilangkan efek perpindahan seketika dari tubuh mereka sembari pulihkan Psyche yang terpakai dan tiba di Veilspire saat matahari telah  tergelincir cukup jauh dari puncak rotasinya. Ketibaan mereka tak ayal menghadirkan kenangan sesaat tentang apa yang terjadi di tempat ini sebelum bergegas menuju hutan yang letaknya tak begitu jauh dari desa dan merasakan luapan energi Psyche dari balik tirai pepohonan.

Pancaran energi amarah terasa akrab dalam ingatan si kembar yang langsung merujuk pada seseorang yang dikenal punya kontrol buruk atas emosi itu. Bentang pemandangan horor langsung tersaji begitu mereka menginjakkan kaki di perkemahan, kaparan tubuh penuh simbahan darah dan sosok yang menikam-koyak tubuh seseorang yang terlihat seperti buronan Magistrat secara bertubi-tubi dan saat dilerai, terdapat sejumlah torehan bekas luka yang bentuknya tak karuan seperti dipaksa menutup di sekujur tubuh korban karena maksud dari sang penyerang ialah menyerang sisi  psikologis dibanding fisik.

===

Setelah mengumpulkan informasi utuh tentang apa yang terjadi di hutan dari saksi-saksi yang jadi korban kejahatan Sauvage Herte, Eila memutuskan kembali pada hari itu juga bersama Streetear yang menyamar dengan membawa tahanan. Sementara si kembar yang dimintai tolong oleh Ald, menerima keramahan-tamahan penduduk untuk menginap sekalian merawat dua mantan budak yang menderita malnutrisi parah.

"Terima kasih sudah menyanggupi permintaanku," ucap Ald begitu sosok Vann menyembul dari tirai tenda darurat yang menjadi tempat perawatan dan tinggal para mantan budak.

"Sudah sewajarnya kami menerima permintaan dari ketua kelompok kan? "  balas Vann sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Atau kau sudah lupa?" sambung Llan yang hanya terlihat siluetnya dari dalam tenda.

"Predikat itu belum bisa kusandang untuk saat ini, tapi terima kasih sudah mengingatkan kalau aku punya tanggung jawab itu." tutur Ald menyematkan senyum tipis pada akhir katanya sebelum berucap pamit.

"Apa yang kau harapkan dari tindakan-tindakan acakmu ini Ald?" celetuk Llan yang mulai membuka bendung pertanyaan yang beranak pinak dalam benaknya sambil berusaha keras untuk tidak keceplosan memanggil bocah itu dengan nama 'Re'.

"Entahlah, aku sendiri juga masih mencari jawabannya."

"Kenapa harus Rhesus?"

"Mereka juga makhluk hidup yang semestinya mendapat perlakuan adil. Di dunia mereka tidak ada ambisi dan nafsu egois lain yang lumrah sebagai manusia fana, sementara mereka hanya punya insting untuk bertahan hidup yang berfokus pada sumber makanan, kembang biak, dan tempat tinggal."

"Kenapa tidak tinggal di desa?"

"Alasannya ialah akan lebih baik kalau diriku tinggal dengan mereka yang lebih membutuhkan bantuan. Desa ini bisa mendapatkan semua bantuan yang bisa diberikan hanya dengan menulis sepucuk surat pada pihak berwenang, sementara para Rhesus yang merupakan makhluk endemik hutan tak punya siapa pun untuk dimintai bantuan ketika sumber makanan mereka habis tak tersisa dipanen warga desa dan wilayah berburu mereka yang telah diubah jadi ladang. Alasan selanjutnya sedikit klise, mereka sedikit takut padaku karena julukan 'bocah badai' yang diucapkan salah satu petinggi desa yang ditangkap Magistrat terkait kasus manik Enevoar."

Vann diam-diam menyungging senyum kala interaksi keduanya selalu saja melibatkan jarak dan media pemisah. Ald  a.k.a Re akan selalu merespon perkataan Llan dengan nada suara netral meski lawan bicaranya menaikkan suara satu oktaf ketika berkata-kata.

Seperti yang terjadi saat ini, sosok yang tadinya sudah balik badan usai mengucap pamit langsung putar balik kemudian menepikan tubuhnya hingga menyentuh kain tenda dimana siluet Llan berada untuk menjawab dengan sabar rentet pertanyaan yang dilontarkan kakak perempuannya itu.

《Tsuzuku》

Glossary

Catatonic : Gangguan mental yang disebabkan oleh syok atau trauma. Penderita gangguan ini tak akan merespon interaksi apapun yang ditujukan padanya.

Streetear : Harafiahnya berarti informan, namun streetear punya kemampuan manipulasi ingatan yang mendukung tugasnya.

Sechare : Harafiahnya berarti pencari atau pelacak.

TempestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang