9

735 61 1
                                    

"Jin...ini semua sudah aku tanda tangani tinggal nanti kau cek lagi file selanjutnya ya" ucap Jihyo sambil merapihkan berkas yang menumpuk di meja kerjanya.

"Baik Nona Jihyo " canda Seokjin lalu merapihkan berkas-berkas itu.

"Oh iya Jin,bisa nanti sore kau pulang duluan dan membantu Taehyung? Aku masih harus bertemu dengan klienku di restoran kan?" tanya Jihyo tiba-tiba.

"Tapikan aku harus menemanimu,lagi pula aku takut kau belum mempersiapkan materi pembahasan untuk klien sore nanti" seokjin mencoba menolak mencari alasan.

"Aku sudah membacanya semalam manis...aku mohon padamu Jin,kau tau kan ibuku sedang keluar kota? Dan tidak ada yang menyiapkan apapun untuk Taehyung.ia harus pergi nanti malam untuk keluar kota selama dua hari,aku akan mengusahakan pulang secepatnya nanti" Jihyo memohon dengan wajah memelas.

Seokjin sebenarnya sangat tidak ingin bertemu lagi dengan Taehyung di tambah hanya berdua di dalam rumah,tapi mau bagaimana lagi? Seokjin berhutang budi atas kebaikan Jihyo selama ini.

"Hmm...baiklah" jawab Seokjin singkat.

"Oohh terimakasih banyak manisku....kau memang yang terbaik Jin" pekik Jihyo lalu memeluk Seokjin.sedang Seokjin hanya tersenyum getir.

Berat rasanya langkah Seokjin untuk pulang ke rumah Jihyo,ia ingin sekali pergi dari keadaan ini namun hati kecilnya ada sedikit rasa iba untuk Taehyung yang seharusnya lebih di perhatikan oleh Jihyo.

........

Tak...tak..tak....

Seokjin kini tengah memotong sayuran di dapur rumah Jihyo.ia berinisiatif untuk memasak karna memang semua assisten rumah tangga tidak ada di rumah ikut membantu Yongsun yang sedang merayakan pesta dengan teman-temannya.

"Aku pulang....." suara dari ruang tamu memecah keheningan.Seokjin sangat tau siapa itu tapi,ia pun diam dan tak menyahut.

"K-kau..ada di rumah? Kemana yang lain?" tanya orang yang sudah pasti Taehyung.

"Ibu dan assiten rumah tangga pergi ke luar kota,Jihyo masih ada meeting sore ini jadi aku di minta Jihyo untuk-" ucapan Seokjin terjeda saat Taehyung kini mendekat ke arahnya.

"Untuk?" Taehyung yang penasaran dengan kelanjutan kalimat Seokjin semakin mendekat ke arah Seokjin berdiri di samping tubuh Seokjin dan menatap wajah Seokjin dengan jarak yang dekat.

"Untuk membantumu menyiapkan keperluan untuk ke luar kota" ketus Seokjin lalu membalik tubuhnya membelakangi Taehyung dan cepat-cepat menyiapkan hidangan ke meja makan.

"Aaaakkkhhh..... Shh.."

Seokjin memekik dengan wajah meringis kesakitan.ia mengusap ibu jari nya yang memerah saat ini.

"Jin...jin kau tak apa? Eoh?" Taehyung langsung saja berlari ke arah Seokjin dan meraih tangan Seokjin begitu saja,Taehyung menarik pelan tangan Seokjin ke keran air yang ada di dapur.

"Harusnya kau lebih hati-hati Jin,panci supnya masih sangat panas.bagaimana jika supnya tumpah dan mengenaimu tadi?" Taehyung nampak sangat cemas sekali masih sambil mengguyurkan air pada ibu jari Seokjin.

Sakit...sangat sakit hati Seokjin saat ini,bukan karna jarinya terluka.tapi sakit hati karna perlakuan Taehyung padanya,ia takut dirinya hanyut terbawa perasaan dan sudah pasti itu akan menyakiti banyak pihak.

"Ak-aku tidak apa-apa Tae..duduklah aku akan menyiapkan makanannya" Seokjin lalu menarik paksa tangannya dan kembali menghidangkan makanan di atas meja.

Taehyung sempat merasa canggung karna ya,dia juga sadar perhatiannya untuk Seokjin adalah kesalahan.tapi ia tak bisa menahan gejolak di dadanya.

"Semenjak ada kau,aku lebih sering memakan masakan rumah.kau ternyata masih ingat semua makanan kesukaanku Jin"

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang