17

715 62 8
                                    

Heloooww......
Udeh pada mandi beloom....
Mandi lah biar segerr malem minggu nih😆😆

Jungkook kini sedang berada di ruang tengah membantu sang ibu merangkai bunga,ia tidak masuk sekolah hari ini karna memang wajahnya masih terlihat memar dan sedikit sakit.

"Bibi payah,bibi bilang akan menghajar ayahnya temanku itu" ejek Jungkook pada Jessi yang baru saja keluar dari kamarnya ia baru saja bangun tidur.

Jessi menoleh ke arah Jungkook,berlari kecil, kemudian mendudukan dirinya di sebelah Jungkook.

"Kookie,tapi ayahnya temanmu itu memang sangat tampan bagaimana aku bisa menghajarnya? mencubitnya saja aku tidak tega" bisik Jessi .

Jungkook menjebikan bibirnya"Ibu saja berani menampar wajah paman itu, ibu memakinya dengan penuh emosi seperti suami istri yang sedang bertengkar hahahah"ledek Jungkook lalu melirik sang ibu.Seokjin masih diam tak ingin menghiraukan ucapan Jungkook.

"Nuna aku pergi mengantar bunga ini dulu ya.." pamit Seokjin kemudian pergi dengan membawa satu tas penuh Bunga.

"Ya..hati-hati Jin..." sahut Jessi.

"Bibi...apa kemarin bibi mendengar ibu menyebut nama pria itu?" tanya Jungkook setelah perginya Seokjin.

Jessi berpikir sebentar dan bertepuk tangan satu kali.

"Nah,iya kookie..aku mendengarnya tapi aku tidak berani bertanya,aku tidak ingin membuat ibumu tersinggung"

"Semalam aku bertanya padanya Bi,aku yakin dia pasti Ayahku,diam-diam ibu pernah mencari nama itu di instagramku bi" jelas Jungkook.

"Mwo?" pekik Jessi dengan mata yang terbelalak "Kau mengatakannya sesantai ini? Kau tidak ingin memukulnya begitu? Karnanya ibumu harus membesarkanmu sendirian" lanjut Jessi dengan penuh emosi.

"Tidak,aku bahkan tidak menganggapnya ada,hanya saja aku ingin mencoba membuat ibu bahagia,jika dengan bersamanya ibu bisa bahagia kenapa tidak?" ucap Jungkook dengan santainya.

"Oooohhh kookie kau memang yang terbaik"puji Jessi

"emm..kalo begitu bibi akan menolongmu menyelidikinya bagaimana?" bisik Jessi dan mereka berdua bersalamaan tanda kesepakatan.

"Pantas saja ibumu berani semarah itu pada Tuan tampan,tapi jika aku perhatikan wajahmu dan tuan tampan itu mirip kook,caramu bertingkah dan menatap juga sangat mirip"

"Benarkah? Tapi menurutku aku lebih tampan darinya bi,dan yang pasti lebih pintar.karna jika aku menjadi dia,dan jika benar ibu adalah kekasihnya,aku tidak akan meninggalkannya karna ibuku itu adalah manusia paling imut"

"Hmm...benarkah paling imut? Lalu bagaimana dengan yang namanya emm...siapa itu Ah..Jimmin-Jimmin itu? Dia yang membuatmu bertengkar dengan anaknya tuan tampan kan?" ledek Jessi lalu mendorong-dorong tubuh Jungkook meledeknya hingga membuat wajah Jungkook memerah.

Tok..tok..tok...

Suara pintu di ketuk ,Jessi dan Jungkook terdiam lalu Jessi berdiri untuk membuka pintu.

"Selamat siang bibi,aku Jimmin temannya Jungkook.apa Jungkooknya ada?" ucap Jimmin lalu membungkuk pada Jessi memberi salam.

"Aigoo....manisnya,masuklah dia ada di dalam" ucap Jessi mempersilahkan Jimin untuk masuk.

"Kookie.....kekasihmu menjengukmu kemarilah" pekik Jessi dengan suara serak khasnya.

Jimmin sempat kaget dengan ucapan Bibinya Jungkook ini.

"Maaf,aku suka meledek anak itu,jangan kaget begitu aku memang suka sekali bercanda" bisik Jessi pada Jimmin yang hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Jessi.

TEMPTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang