Hari ini adalah hari pertama Jungkook masuk ke sekolah, tadi Jungkook di antar oleh Jessi.ia nampak sangat gugup sekali karna sering mendengar jika sekolah elit itu di penuhi oleh anak-anak kaya,mereka sering adu barang-barang mewah,dan tinggi aksi bully.
Jungkook berjalan di koridor sekolah dengan santainya sambil memperhatikan anak-anak lainnya yang tengah asik dengan gadget mereka.
Ya,Jungkook di terima di sekolah impiannya,sekolah elit di kotanya.ia berhasil masuk karna kerja keras yang ia lakukan.ia pun sudah menerima bagaimana konsekuensinya nanti jika ia di kucilkan karna status sosial,misalnya.
"Mereka adalah orang yang tidak pernah berkeringat,merasakan sulitnya mencari uang" batin Jungkook lalu tersenyum miris menatap satu persatu orang di sana.
Jungkook mencoba menyapa seorang namja perparas imut yang duduk di sebelahnya.
"Hay..aku Jungkook..." ucap Jungkook lalu mengulurkan tangannya.
Orang yang di sebelahnya pun menoleh dan tersenyum,lalu menyambut uluran tangan Jungkook."Aku Jimin" jawabnya lalu tersenyum manis.
BRAAAKKK....
suara meja di pukul dengan keras membuat Jungkook dan Jimin tersentak dan mencari sumber suara.
"Siapa yang memperbolehkanmu duduk di sana!" ucap Seorang anak bertubuh tinggi besar itu pada seorang anak yang kini nampak ketakutan.
"MINGGIR...." bentaknya dan anak yang duduk di meja itu pun pergi sambil memeluk tasnya.
Setelah bangku itu kosong,anak yang marah-marah tadi akhirnya pergi ke luar kelas.
"Sudah,kau sudah bisa duduk di sana Yoongi" pekiknya.
Lalu masuklah seorang anak laki-laki berkulit putih pucat dengan wajah dingin itu dan mendudukan dirinya di bangku yang telah kosong tadi tepat di sebelah Jimmin.
Jimmin berdecak lalu menggeser tubuhnya tak ingin melihat anak itu.
"Kau mengenalnya?" tanya Jungkook sambil berbisik pada Jimmin.
Jimmin mengangguk pelan" tapi sebaiknya jangan mengenalnya Kook,dia berbahaya" bisik Jimmin lagi.
Tak lama seorang pria pun masuk ke dalam kelas dengan membawa beberapa buku di tangannya.
Beberapa murid pun berdiri dan membungkuk memberi salam kecuali anak yang bernama Yoongi dan pelajaran pun di mulai.
.....
"Semuanya memakai ponsel keluaran terbaru,dan di jemput dengan mobil sport Bi" cerita Jungkook dengan Jessi dan ibunya.
"Ckckck...mereka pasti menggunakan uang ayahnya untuk membeli semua itu Kookie" jawab Jessi yang sedang asik memakan cemilan.
"Lalu menurutmu baik atau tidak yang seperti itu? " tanya Seokjin pada Jungkook.
Jungkook menggeleng,"Jika kita menginginkan sesuatu,kita harus berusaha dan jangan merepotkan orang lain,begitu kan Bu?" ucap Jungkook lalu menyandarkan kepalanya pada bahu sang ibu.
"Aigoo...kookie kita sudah pandai Jin,jadilah anak yang selalu baik sayang,bibi akan memberimu hadiah jika nilaimu bagus nanti,aku berjanji" ucap Jessi lalu mengusak rambut Jungkook.
"Bibi jessi terbaik..." ucap Jungkook lalu mengecup pipi Jessi kemudian berlari masuk ke dalam kamarnya.
Seokjin tersenyum dan menggeleng melihat tingkah dua orang di depannya saat ini.
"Jin...apa sampai sekarang kau juga belum ada keinginan untuk memberitahunya?" tanya Jessi dengan suara pelan.
"Tidak Nuna,Jungkook sebaiknya tidak tau siapa ayahnya.semuanya tidak akan berubah jika dia tau siapa ayahnya" jawab seokjin kemudian kembali melipat pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPTATION
FanfictionFollow dulu yuk 💜 B X B HOMOPHOBIC DI LARANG MAMPIR🚫 🔞 SILAHKAN MEMBACA (kalo mau)😆 Vomment mu membangkitkan semangatku wkwkwk🤩